Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk kesekian kalinya, calon presiden petahana Joko Widodo kembali bicara soal rencana pertemuan dengan rivalnya, Prabowo Subianto. Kali ini, Jokowi bicara dalam konteks menanggapi aksi massa yang berujung kericuhan di sejumlah titik di Jakarta.
Banyak pihak mendorong agar Jokowi dan Prabowo segera bertemu untuk meredam tensi politik yang semakin memanas. Namun, Jokowi menegaskan bahwa ia telah berinisiatif untuk bertemu Prabowo setelah pemungutan suara Pilpres 2019 pada 17 April 2019.
"Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5).
Jokowi mengatakan, usai pencoblosan, ia sudah mengutus orang kepercayaannya untuk berkomunikasi dengan Prabowo dan mengatur jadwal pertemuan. Upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini. "Sudah mengutus, tapi memang kelihatannya belum ketemu," kata dia.
Sehari pasca-pencoblosan
Catatan Kompas.com, keinginan Jokowi untuk bertemu Prabowo memang sudah disampaikannya sehari setelah pemungutan suara. Saat itu, hasil hitung cepat sejumlah lembaga sudah hampir rampung dan menunjukkan keunggulan bagi Jokowi-Ma'ruf Amin dengan selisih sekitar 9-10 persen.
Kendati demikian, Prabowo juga mengklaim ia unggul berdasarkan hitungan tim internalnya. Usai memberi pernyataan soal hasil hitung cepat yang memenangkannya, Jokowi lalu bicara keinginan bertemu Prabowo. Jokowi mengaku sudah mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Prabowo.
Ia menyatakan ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. "Tadi siang saya sudah utus seseorang untuk bertemu dengan Beliau (Prabowo)," kata Jokowi saat jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (18/4) sore.
Jokowi kembali menegaskan bahwa persahabatan antara dirinya dan Prabowo-Sandiaga tidak akan pernah putus. Hal itu sebelumnya sudah disampaikan Jokowi saat debat Pilpres 2019.
"Agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai, dan tidak ada sesuatu apapun," kata Jokowi.
Utus Luhut
Kemudian diketahui orang yang diutus Jokowi untuk menjalin komunikasi dan mengatur pertemuan dengan Prabowo adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengaku sudah berkomunikasi dengan mantan Danjen Kopassus itu melalui sambungan telepon. "Ya memang saya sudah telepon Pak Prabowo, bicara per telepon, ya kami kan teman," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4).
Dalam pembicaraan via telepon itu, Luhut mengajak Prabowo untuk bertemu empat mata untuk berbicara seputar hasil Pilpres 2019. Menurut Luhut, Prabowo menyambut baik ajakan untuk bertemu itu.
"Baik sekali, ketawa-ketawa. Kami janjian mau makan, detailnya saya tanya, kita makan apa? Saya mau makanan Jepang. Kami janjian," kata Luhut yang sudah berteman dengan Prabowo sejak berdinas di TNI.
Namun, Luhut menyebut pertemuan dengan Prabowo belum terjadi karena alasan teknis. Seharusnya, ia dan Prabowo makan bersama pada Minggu (21/4). Namun, pertemuan itu batal karena Prabowo kurang sehat
Tak kunjung bertemu Waktu berlalu, pertemuan Jokowi dan Prabowo tak kunjung terwujud. Luhut yang belakangan kembali ditanya soal rencana pertemuan itu dan komunikasinya dengan Prabowo sudah malas buka suara.
Luhut menyebut pertemuan Jokowi dan Prabowo bisa terjadi kapan saja, namun ia juga tak bisa memastikan kapan waktunya. "Bisa kapan saja, kita kan enggak tahu, biar kedua tokoh itu," kata Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/5).
Saat ditanya apakah belakangan ada komunikasi antara dirinya dengan Prabowo, kali ini Luhut merahasiakannya. "Kalau ada pun masa saya kasih tahu," ujar Luhut.
Beberapa hari lalu, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar, mengatakan, belum ada rencana Prabowo bertemu Jokowi. Namun, jika memang Jokowi ingin bertemu, menurut dia, Prabowo akan mengirim perwakilan tim suksesnya.
"Nanti Mas Priyo (Priyo Budi Santoso) mungkin kalau Pak Jokowi mau ketemu, nanti diwakili Mas Andre (Andre Rosiade) atau Mas Priyo," kata Dahnil.
Redam tensi
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyesalkan sikap Prabowo yang terkesan menghindari pertemuan dengan Jokowi. Padahal, Jokowi sudah berinisiatif sejak awal untuk bertemu.
"Katakan lah Pak Prabowo yang menerima pun tidak apa-apa. Pak Jokowi yang mendatangi tidak apa-apa. Tapi kan sampai sekarang pun masih belum ada statement dari Pak Prabowo misalnya akan menerima ," kata Yunarto.
Menurut dia, pertemuan kedua tokoh tersebut bisa meredam tensi politik yang semakin panas pasca pilpres.
Ia mengatakan, hal ini sudah terbukti saat Jokowi dan Prabowo bertemu usai Pilpres 2014 lalu. "Simbolisasi pertemuan keduanya saat itu memang langsung membuat situasi menjadi sangat dingin, cair," kata Yunarto.
Yunarto mengatakan, awalnya ia masih optimistis pertemuan antara Jokowi dan Prabowo akan terwujud. Apalagi, sejak awal Jokowi sudah mengungkapkan keinginan bertemu hingga mengirim utusan.
Namun, melihat pertemuan yang tak kunjung terlaksana, maka ia pesimis pertemuan keduanya bisa terwujud dalam waktu dekat. Alasannya, Prabowo-Sandi juga akan segera mengajukan gugatan hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi.
"Kalau lihat situasi sekarang, ketika ada sinyal akan maju ke MK, mungkin tidak akan beryemu sebelum MK selesai. Tapi saya tetap berharap pertemuan itu bisa terlaksana," kata Yunarto. (Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Upaya Jokowi Bertemu Prabowo yang Tak Kunjung Bersambut...",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News