kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecelakaan, pemerintah mengevaluasi Freeport


Senin, 26 Januari 2015 / 19:00 WIB
Kecelakaan, pemerintah mengevaluasi Freeport
ILUSTRASI. 5 Hal Menarik Update Genshin Impact 4.0, Region Fontaine hingga Mekanisme Menyelam


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Andri Indradie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi kembali prosedur standar operasional alias standard operational procedure (SOP) PT Freeport Indonesia. Alasannya, untuk ke sekian kali, kecelakaan kerja terjadi di perusahaan yang terafiliasi dengan Freeport-McMoRan Inc. ini. Pemerintah sudah menerjunkan inspektorat tambang untuk menyelidiki sebab-sebab terjadinya kecelakaan.

"Kami akan lihat SOP mereka, Freeport bisa ditegur lagi. Kami sangat serius soal kecelakaan kerja ini," kata Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (26/1).

Menurut dia, sejatinya pemerintah sudah mewanti-wanti Freeport untuk memberi perhatian serius terhadap kecelakaan pekerja. Oleh karena itu, Kementerian ESDM meminta klausul pembenahan sistem SOP yang melindungi keselamatan kerja dicantumkan dalam amandemen kontrak karya (KK).

Saat ini, pemerintah masih menunggu laporan dari tim inspektorat tambang yang menggelar penyelidikan di lokasi kecelakaan. "Kami tidak tahu persis prosesnya seperti apa. Oleh karena itu, kami kirimkan inspektor tambang untuk mengobservasi dan kemudian melmberikan rekomendasi," kata Sukhyar.

Asal tahu saja, kecelakaan terjadi pada Sabtu (24/1) Pukul. 13.30 waktu setempat. Lokasi kecelakaan terjadi di areal kerja Enggross Yard di dekat pembangkit listrik C Mill 74. Kecelakaan terjadi ketika truk 730178 mundur dan menjepit korban di antara getman dan pintu bengkel. Akibatnya, korban cidera dan meninggal pada Minggu (25/1) di Rumah Sakit Tembagapura, Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×