kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Kemenparekraf Soal Selandia Baru-Australia Perketat Perbatasan untuk Cegah PMK


Senin, 01 Agustus 2022 / 06:10 WIB
Kata Kemenparekraf Soal Selandia Baru-Australia Perketat Perbatasan untuk Cegah PMK


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Selandia Baru hingga Australia memperketat pembatasan biosekuriti dengan Indonesia guna mencegah penularan wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).

Bahkan, untuk sementara ini tidak ada penerbangan langsung dari Indonesia menuju Selandia Baru. Meski demikian, PMK dinilai dapat masuk ke Selandia Baru dari wisatawan Australia yang telah berwisata ke kawasan Indonesia.

Lalu apakah himbauan pemerintah Selandia Baru – Australia akan berpenngaruh ke sektor pariwisata Indonesia?

Baca Juga: Tren Kasus PMK di Jawa Barat Mengalami Penurunan, Tidak Ada Penambahan Kasus Harian

Menurut, Kepala Biro Komunikasi Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) I.G.A Dewi Handayani mengatakan, berdasarkan pengalaman selama ini, meskipun Pemerintah Australia mengeluarkan himbauan (travel advisory) kepada warganya untuk tidak berpergian ke Bali maupun di Indonesia bagian lainnya, namun minat turis Australia ke Bali tetap tinggi.

“Termasuk belakangan ini sehubungan adanya wabah PMK di Indonesia termasuk di Bali, minat turis Australia ke Bali tetap tinggi. Apalagi rencana berlibur mereka ke Bali sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi,” tutur Dewi pada Kontan.co.id, Minggu (31/7).

Berdasarkan laporan Kemenparekraf, kunjungan turis Australia ke Bali belakangan ini terus meningkat seiring dengan diterapkannya kemudahan perjalanan internasional (PPLN) serta dibukanya rute penerbangan langsung dari sejumlah kota di Australia ke Bali.

Tercatat jumlah kunjungan turis Australia ke Bali pada Mei 2022 sebanyak 48.000 meningkat menjadi 61.000 pada Juni 2022.

Dewi mengungkapkan, Pemerintah Indonesia saat ini tengah bekerja keras menangani PMK dan berusaha meyakinkan kepada Australia dan Selandia Baru bahwa wabah PMK di Indonesia, khususnya di Bali telah ditangani dengan melibatkan dinas terkait.

“Pemerintah berharap wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah melanda di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk juga di Bali, tidak akan berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya dari Australia maupun Selandia Baru,” terang Dewi.

Baca Juga: Selandia Baru dan Australia Perketat Perbatasaan untuk Cegah PMK dari Indonesia

Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru Janica Ardemn mengatakan, himbauan ini bertujuan untuk melindungi hajat 100.000 lebih pekerja pertanian di sana. Selama ini, belum pernah ada kasus PMK di negara Selandia Baru. Sehingga pihaknya ingin terus memastikan wabah PMK tidak sampai masuk ke negara mereka.

Sementara di Australia, pengetatan biosekuriti diperbatasan dilakukan setelah mereka mencurigai ada fragmen virus PMK terdeteksi pada barang-barang daging yang masuk ke Australia baru-baru ini dari Indonesia dan Cina.

“Kami telah mendeteksi penyakit kaki dan mulut dan fragmen virus demam babi Afrika dalam sejumlah kecil produk daging babi yang dijual di Melbourne CBD yang diimpor dari China," kata dia pada konferensi pers dikutip dari keterangan resminya, Rabu (20/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×