Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Airlangga menyampaikan insentif PPnBM mobil diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri manufaktur, karena kontribusinya sektor ini ke produk domestik bruto (PDB) sebesar 19,88%. Namun demikian, Menko tidak menginformasikan besaran pertumbuhan sektor manufaktur yang bisa ditimbulkan akibat pemberian insentif PPnBM mobil.
Dirinya, hanya meyakini PPnBM mobil bisa mendorong dunia usaha. Airlangga menghitung insentif fiskal ini dapat meningkatkan produksi mobil mencapai 81.752 unit. Di sisi lain, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikondo) manargetkan tahun ini produksi mobil bisa mencapai 750.000 unit.
Artinya, insentif PPnBM mobil mampu menstimulus produksi mobih hingga 10,9% menjadi 831.752 unit. “Industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang terkena dampak pandemi Covid-19 paling besar. Untuk meningkatkan pembelian dan produksi Kendaraan Bermotor (KB),” kata Airlangga, Kamis pekan lalu.
Menko Perekonomian menekankan pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya. Menurutnya, dalam menjalankan bisnisnya, industri otomotif dinilai memiliki keterkaitan dengan industri pendukung, yakni industri bahan baku berkontribusi sekitar 59% dalam industri otomotif.
Selanjutnya: Pemerintah beri insentif PPnBM kendaraan bermotor, simak rekomendasi saham berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News