Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melihat jumlah penerbangan
Sementara itu, penelitian Lipsitch mengenai kemungkinan jumlah kasus virus corona didasarkan pada perkiraan jumlah rata-rata pesawat yang terbang dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia. Penelitian tersebut mengasumsikan, lebih banyak penumpang dari dan ke Wuhan akan memiliki kemungkinan lebih banyak kasus.
Baca Juga: Singapura membawa 174 warga dari Wuhan dalam evakuasi kedua
Menurut Lipsitch, apabila sistem kesehatan di Indonesia maupun Thailand sampai tidak bisa mendeteksi adanya kasus virus corona, hal tersebut bisa menciptakan masalah bagi seluruh dunia. "Kasus-kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara itu, yang dapat menyebar di luar perbatasan mereka,” ujar dia.
Baca Juga: Tembus 800 orang, jumlah kematian akibat wabah virus corona melampaui SARS
Namun ketiga penelitian tersebut memang tak melalui proses penelitian ilmiah normal yang ditinjau oleh para ahli dari luar lainnya. Akan tetapi, para peneliti yang dihubungi oleh VOA telah mengatakan bahwa temuan mereka cukup masuk akal. Di China, jumlah orang yang terinfeksi meningkat setiap hari. Tapi di luar China, wabah tersebut seolah tak bergerak. Hal ini cukup membingungkan para tenaga kesehatan.
Baca Juga: The Fed mengatakan risiko perlambatan turun, tapi virus corona membayangi ekonomi
"Itu karena transmisi penyebarannya terbukti berbeda di luar zona wabah utama untuk beberapa alasan yang belum dijelaskan. Atau kita hanya tidak menangkapnya dan menghitungnya, dan ada kegagalan untuk mendeteksi," kata Ahli Virus Christopher Mores di Milken Institute School of Public Health University.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Virus Corona Negatif di Indonesia, Berikut Peringatan WHO"
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Virdita Rizki Ratriani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News