kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kasus terbakarnya bus Transjakarta segera terjawab


Senin, 01 September 2014 / 18:19 WIB
Kasus terbakarnya bus Transjakarta segera terjawab
ILUSTRASI. Download logo HUT PPNI ke-49.


Sumber: Warta Kota | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penyebab terbakarnya bus transjakarta bernomor badan TJ 0022, Kamis (28/8) lalu, di dekat shelter Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, akan diketahui pekan ini. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, M Akbar.

Hasil investigasi itu juga akan diumumkan ke publik. "Tim investigasi saat ini sedang berupaya untuk memeriksakan semuanya. Kemungkinan minggu-minggu ini sudah bisa diketahui hasilnya," ucap Akbar di Kantor Dishub DKI, Jalan Taman Jati Baru No 1, Gambir, Senin (1/9).

Akbar mengungkapkan, berdasarkan temuan sementara penyebab terbakarnya bus buatan Tiongkok bermerek Yutong itu adalah adanya malfungsi di sistem kelistrikan. Sehingga pihak yang terkait seperti internal pabrikan, karoseri dan pemasang AC turut diperiksa. "Sepengetuhuan saya, chasis dan engine tersebut berasal dari Tiongkok, namun karoserinya berasal dari Indonesia sendiri," kata Akbar.

‎Dishub DKI juga masih mempelajari kontrak pembelian dalam investigasinya. Guna mencari kemungkinan perusahaan pemegang merk tersebut sebagai penanggung jawab. "Hal ini karena ada kemungkinan bus itu sebagai kesalahan produksi atau pengguna. Ada dua kemungkinan, antara lain kesalahan produksi dan penggunaan," katanya.

Akbar mengaku tidak mengetahui apakah di dalam kontrak disebutkan ada garansi atau tidak. Pihaknya kini tengah mencari tahu soal pengertian garansinya. "Bus yang terbakar tersebut diketahui merek Yutong, sehingga pihak kami mengandangkan 29 bus lainnya yang bermerek sama. Pembelian bus itu menelan biaya Rp 3,7 miliar dan saat dikandangkan dilakukan pengecekan ulang sebelum layak dan aman dioperasikan kembali," papar Akbar.

Oleh karena itu, Akbar meminta maaf karena pelayanan transjakarta terganggu. "Kami minta maaf karena pelayanan terganggu akibat dikandangkan 29 bus lainnya. Tapi kami akan usahakan minggu ini dapat beroperasi kembali. Kami juga sudah meminta PT Transjakarta, untuk menyempurnakan kembali prosedur pengawasan dan proses perawatan.

Menurut Akbar kembali, perawatan tersebut bergantung manual book yang dikeluarkan pabrikan. Selain itu, tinggal PT Transjakarta saja bagaimana pengawasan dan pemeliharaannya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×