kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 terus turun, selalu waspada potensi lonjakan jelang libur akhir tahun


Kamis, 21 Oktober 2021 / 23:28 WIB
Kasus Covid-19 terus turun, selalu waspada potensi lonjakan jelang libur akhir tahun
ILUSTRASI. Masyarakat dan pemerintah tetap harus mewaspadai perkembangan pandemi tingkat dunia. REUTERS/Mahmoud Hassano


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tingkat penularan Covid-19 di Indonesia mencapai level terendah saat ini. Penurunan kasus Covid-19 berturut-turut dalam 13 minggu pasca lonjakan kedua pada Juli 2021. 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan, pembukaan bertahap yang dilakukan pemerintah tetap harus mewaspadai perkembangan pandemi tingkat dunia. Dimana negara-negara di dunia sedang mengalami lonjakan ketiga. Terlebih lagi, Indonesia saat ini berupaya melakukan pemulihan ekonomi nasional.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, pola kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia cenderung berbeda. Puncak pertama di Indonesia terjadi bersamaan dengan puncak pertama di dunia dan beberapa negara lainnya," ujar Wiku dalam rilis, Kamis (21/10). 

Lonjakan kasus pertama di Indonesia terjadi pada Desember 2020 dan Januari 2021. Ini karena periode Natal dan Tahun Baru, yang juga terjadi hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun ketika dunia mengalami lonjakan yang dipicu lonjakan kasus India. Pada bulan April 2021, angka kasus di Indonesia sangat rendah. 

Baca Juga: Cegah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah siapkan aturan untuk libur akhir tahun

Sebaliknya, di Juli 2021, saat negara lain sedang turun kasusnya, Indonesia justru mengalami lonjakan kedua. Memasuki Agustus 2021, Indonesia mulai turun dari lonjakan kasus kedua. Namun dunia justru mulai memasuki lonjakan kasus ketiga termasuk negara tetangga seperti Jepang, Singapura dan Malaysia. 

"Adanya lonjakan kasus ketiga ini menjadi perhatian bagi Indonesia. Terutama dalam hal pembukaan aktivitas masyarakat," imbuh Wiku. Pengawasan protokol kesehatan, melakukan pembatasan mobilitas, peningkatan testing Covid-19 serta penyediaan fasilitas kesehatan seperti tempat isolasi terpusat serta penambahan tempat tidur dan alat kesehatan di rumah sakit sukses membuat Indonesia berhasil melalui saat masa puncak kasus Covid-19.
 
Pemerintah terus meningkatkan cakupan vaksinasi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini, vaksinasi dosis pertama di Indonesia telah mencapai 106 juta orang. Angka ini membuat Indonesia masuk ke urutan ke 5 di dunia sebagai negara dengan jumlah tertinggi orang yang telah divaksinasi. 

Saat ini, kasus positif telah mengalami penurunan selama 13 minggu berturut-turut sejak lonjakan kedua. Kasus positif mingguan per 17 Oktober 2021  sejumlah 6.826 kasus. Angka tersebut menurun drastis dibandingkan jumlah kasus saat lonjakan kedua yaitu 350.273 kasus. 

Persentase kesembuhan pun terus meningkat mencapai 96,19% lebih tinggi dibandingkan saat lonjakan kedua sebesar 82,55%. Lalu, kasus aktif terus turun hingga mencapai 16.388 kasus atau 0,43%. Saat mencapai rekor tertinggi kasus Covid-19 bisa mencapai 542.236 kasus atau 18,84% pada puncak kedua. 

Sementara positifitvity rate juga turun drastis mencapai 0,56% setelah sempat mencapai 26,76% persen pada puncak kasus Covid-19 kedua. 

Tingkat keterpakaian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang saat ini berjumlah 5,69%, setelah sempat mencapai 77,77% pada puncak kedua. Selain mempertimbangkan data kasus dan BOR, angka reproduksi efektif atau Rt. angka ini menunjukkan rata-rata potensi penularan dari satu orang positif dalam satu periode waktu pada saat lonjakan kasus kedua. 

Angka Rt nasional adalah 1,41 sedangkan saat ini angkanya hanya sebesar 0,70. "Angka Rt kurang dari 1ini menunjukkan potensi penularan yang rendah pada masyarakat," lanjut Wiku. 

Baca Juga: Kewajiban tes PCR bagi pelaku perjalanan domestik dengan pesawat berlaku 24 Oktober

Menyadari kondisi saat ini yang sudah membaik merupakan hasil kerja keras bersama dalam menurunkan kasus. Karena itu, kebijakan pembukaan bertahap perlu dilakukan hati-hati. Agar kasus tidak kembali meningkat. 

"Dengan penularan yang rendah ini diharapkan pembukaan bertahap dapat dilakukan dengan penuh kewaspadaan, sembari tetap mempersiapkan langkah-langkah pengendalian apabila terlihat adanya tren kenaikan kasus," tegas Wiku.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×