Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal Agustus 2021, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan dan menurun. Jumlah kasus aktif per 27 September 2021 sebanyak 40.270 kasus, menurun 92,98% dari puncak kasus aktif data per 24 Juli 2021 sebanyak 574.135 kasus.
Jumlah kasus konfirmasi harian selama enam hari berturut-turut di bawah 3.000 kasus. Laju penyebaran kasus yang dilihat dari angka Reproduction Number (Rt) di bawah 1, menunjukkan Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan.
Dari data ourworldindata.org tercatat, per 1 Juli 2021 Rt Indonesia sebesar 1,35. Namun pada 21 September 2021 sudah menurun tajam sehingga Rt Indonesia sebesar 0,62, jauh lebih rendah dari Singapura 1,71 dan Malaysia 0,92. Rt 0,62 artinya setiap 1 kasus Covid-19 secara rata-rata menularkan ke 0,62 orang, sehingga jumlah transmisi kasus terus berkurang. Artinya laju penularan kasus di Indonesia sudah cukup terkendali.
"Laju penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin terkendali, dimana Rt seluruh Provinsi telah berada di bawah 1," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (27/9). Ada lima provinsi dengan nilai Rt tertinggi yaitu Maluku 0,88, Gorontalo 0,86, Jateng 0,82, DKI Jakarta 0,82 dan Banten 0,79.
Baca Juga: PHRI tolak program wajib sertifikasi CHSE mandiri Kemenparekraf, ini alasannya
Positivity Rate juga terus konsisten menunjukkan tren penurunan sejak akhir Juli, dan minggu lalu rata-rata mingguan (7DMA) Positivity Rate sebesar 1,44%. Sedangkan pada 26 September sebesar 1,18%. Jumlah orang yang diperiksa (testing) sudah meningkat tajam sejak pertengahan Agustus lalu.
Untuk luar Jawa Bali, tren kasus konfirmasi per 100.000 penduduk/minggu mengalami perbaikan/penurunan di seluruh (27) Provinsi, dan per 26 September hanya 1 Provinsi yang masih di Level TK-3 yaitu Kalimantan Utara, ada 2 provinsi yang di Level TK-2 yaitu Kalimantan Timur dan Bangka Belitung, sedangkan yang lain sebanyak 24 Provinsi sudah berada di Level TK-1.
Dalam rapat terbatas tentang evaluasi PPKM pada 27 September 2021, Presiden Joko Widodo memberi arahan yang menekankan pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dilaksanakan dengan lebih ketat. Sebab ini menyangkut puluhan juta murid dan mahasiswa.
Pengaturan kedatangan dari luar negeri, baik WNI maupun WNA, untuk menjaga dari ancaman masuknya varian baru. Target vaksinasi perlu terus dikejar pencapaiannya.
"Presiden mengingatkan peningkatan mobilitas di lapangan perlu diiringi dengan kehati-hatian, serta target vaksinasi sudah ditetapkan harus terus dikejar pencapaiannya," jelas Airlangga, dalam Konferensi Pers terkait Hasil Ratas PPKM secara virtual, Senin (27/09).
Menurut data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) per 26 September 2021, kasus aktif nasional tercatat sebanyak 42.769 kasus dengan distribusinya di Jawa-Bali sebesar 35,75% dan Luar Jawa-Bali sebesar 62,84%. Sejak awal PPKM berbasis level data 9 Agustus – 26 September, jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali terus menurun.
Baca Juga: Rencana program vaksin booster berbayar diharapkan rampung pekan depan