kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kapolri: Penembakan teroris langkah terakhir


Selasa, 14 Mei 2013 / 14:15 WIB
Kapolri: Penembakan teroris langkah terakhir
ILUSTRASI. 4 Tips Supaya Hamster Peliharaan Berumur Panjang


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan Densus 88 Anti Teror Polri tidak sembarang menembak mati terduga teroris jika tidak mengancam. Menurutnya, anggotanya dalam menangkap teroris sudah terlebih dahulu melalui semua prosedur, sebelumnya akhirnya menembak atau melumpuhkan teroris.

"Kalau memang itu mengancam jiwa masyarakat dan jiwa petugas, ya memang harus dilumpuhkan (ditembak mati). Itu yang harus kami lakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati," ujar Timur di Kantor Presiden, Selasa (14/5).

Timur menjelaskan, saat ini anggotanya terus melakukan pengembangan dan penangkapan terhadap terduga teroris. Saat ini sudah ada lebih dari 12 orang yang diperiksa secara intensif. Ia meminta masyarakat menunggu hasil investigasinya yang nantinya bisa membantu pihak kepolisian menciptakan rasa aman di masyarakat atas ancaman terorisme. Selain itu, keterlibatan seluruh masyarakat dalam membantu kepolisian juga terus dioptimalkan. "Keselamatan juga harus diutamakan," kata Timur.

Pada bulan ini saja, Densus 88 Anti Teror Polri meringkus 24 terduga teroris di sejumlah lokasi sejak Selasa (7/5/2013) hingga Jumat (10/5/2013). Sebanyak tujuh orang di antaranya tewas ditembak. Mereka, yakni Budi alias Angga, Junet alias Encek, Sarame, Abu Roban alias Untung alias Nangka, Bastari, Toni, dan Bayu alias Ucup.

Terkait sejumlah anggota teroris yang sudah tewas, lanjut Timur, pihaknya masih terus berupaya untuk menemukan keluarga mereka. Caranya, polisi akan melakukan tes DNA  (Deoxyribo Nukleid Acid) untuk memastikan identitas terduga teroris yang ditembak mati anggota kepolisian.

Timur juga bilang, pihak kepolisian masih mengembangkan penyidikan kasus rencana teror di Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta. Saat ini, terdapat 12 terduga teroris yang masih diinterogasi secara intensif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×