Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. Kepolisian melalui Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 akhirnya bisa membekuk mati empat orang teroris yang diduga sebagai pelaku teroris di Indonesia. Selain keempatnya, ada satu yang diamankan hidup-hidup di Jakarta.
Densus 88 mengorek informasi dari Bejo dan Kedu yang ditangkap sebelumnya di pasar Gading, Solo, Jawa Tengah. Dua orang ini memberikan petunjuk bahwa di salah satu tempat di Kahuripan, Solo, diduga ada beberapa orang pelaku teror yang ada di sana yang dikenal atau diketahui rumahnya Susilo alias Adib.
"Saat Tim Satgasus Mabes 88 mendobrak rumah tersebut, langsung disambut dengan rentetan tembakan. Meski sudah diminta untuk menyerahkan diri, mereka toh tetap memberondong dengan tembakan kembali," tegas Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Kamis (17/9).
Sesudahnya, terjadi tembak menembak. Sepeda motor yang tertembak akhirnya terbakar dan isi di dalam rumah menyelamatkan diri dalam kamar mandi.
"Subuh tadi, kami mengingatkan, tidak boleh ada yang merapat," tegas Hendarso.
Dalam waktu yang cepat, mereka berhasil dibekuk dan diketahui bahwa mereka adalah orang-orang kunci dalam pengeboman di Indonesia.
Pertama, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, pelaku pengeboman Australia, yang bebas bersyarat 7 tahun, bermain lagi untuk bom bunuh diri Jati Asih. Ia adalah ahli pembuat bom. Kedua, Hadi Susilo yang menyewa rumah. Ketiga, murid Azhari, yaitu Ario Sudarso alias Aji. Keempat, korban tetapi selamat, adalah istri Susilo, yaitu Munawaroh yang sedang hamil. Ia sendiri sudah diimbau untuk keluar, tetapi menolak.
"Kelima, dari sidik jari kanan dan kiri yang dikirim Polis Diraja Malaysia, Ada 14 titik kesamaan yang bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis-formal, identik dengan DPO 9 tahun dicari oleh Polri; adalah Noordin M Top," tandas Hendarso.
"Pemeriksaan DNA sudah kami lakukan, untuk melengkapinya; akan rampung dalam waktu 30 jam dan bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis-formal," tambah Hendarso.
Dalam penggerebekan itu, ditemukan senjata M16 dan juga peluru dalam kantong Noordin. Selain itu, juga ditemukan 200 kg bahan peledak yang disiapkan dalam bentuk powder sekaligus dua laptop.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News