kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapasitas laboratorium pemeriksa Covid-19 di Indonesia diakui masih rendah


Selasa, 18 Agustus 2020 / 19:46 WIB
Kapasitas laboratorium pemeriksa Covid-19 di Indonesia diakui masih rendah
ILUSTRASI. Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto. ANTARA FOTO/Akbar Nugroh


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas laboratorium pemeriksaan virus corona (Covid-19) masih rendah. Dari 34 provinsi yang ada, hanya DKI Jakarta yang dinilai telah mencapai standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Sementara daerah lainnya masih di bawah ketentuan tersebut. "Mereka mampu melakukan tes sampai dengan lebih dari 40.000 per minggu padahal mereka memerlukan tes standarnya 10.000," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (18/8).

Baca Juga: Kasus virus corona hampir 22 juta, ini 10 negara dengan infeksi tertinggi

Wiku bilang masalah pemeriksaan spesimen Covid-19 memang masih menjadi kendala di daerah. Oleh karena itu pemerintah akan terus mendorong peningkatan kapasitas tes di daerah lainnya.

Selain masalah laboratorium, masalah Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi masalah dalam mencapai naiknya kapasitas tes. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi antar daerah untuk saling memenuhi kebutuhan.

"Kami mendorong terus kepada seluruh daerah yang ada di Indoensia untuk bisa meningkatkan kemampuan tes di laboratorium yang ada di masing-masing daerah dan berkolaborasi dengan laboratorium rujukan yang ada di Pemda sekitarnya," terang Wiku.

Upaya tersebut disampaikan Wiku terus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Harapannya kapasitas pemeriksaan di Indonesia bisa meningkat secara kolektif.

Baca Juga: Tertekan pandemi, begini cara emiten kosmetik mempercantik kinerja di semester II

Asal tahu saja saat ini jumlah pemeriksaan di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara lainnya. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 jumlah tes yang dilakukan sebanyak 1,91 juta spesimen dari total 1,08 juta orang.

Dari pemeriksaan tersebut rasio positif Covid-19 di Indonesia mencapai 13,2% dengan total 143.043 kasus. Dari angka tersebut sebanyak 96.306 orang telah sembuh dan 6.277 orang meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×