Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PBNU akan melakukan rukyatulhilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada Minggu dalam proses penentuan 1 Ramadhan 1445 H.
Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Sirril Wafa mengatakan, pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya, tidak dapat dirukyat melalui pengalaman atau tajribah.
"Jadi langkah ikmal atau istikmal Sya'ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M," ujarnya dikutip dari NU Online.
Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan, hilal berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 25 detik pada Minggu.
Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB. Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dengan koordinat 6 derajat 11 menit 25 derajat LS dan 106 derajat 50 menit 50 detik BT.
Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan, letak Matahari ketika terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat.
Sementara itu, letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Sirril menyampaikan, PBNU akan menggelar rukyatul hilal secara serentak di berbagai titik, mulai dari pinggir pantai yang mengarah ke barat maupun di gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang tidak terhalang.
Sebanyak 50-60 titik di Indonesia barat, tengah, dan timur telah ditetapkan PBNU sebagai lokasi rukyatulhilal.
Pelaksanaan rukyat akan melibatkan beberapa pihak, seperti petugas Kementerian Agama setempat, pengadilan agama, BMKG, dan masyarakat.
Baca Juga: Ada Potensi Beda Awal Puasa, Begini Imbauan Menag
Muhammadiyah menggunakan wujudul hilal
Berbeda dengan PBNU, Majelis Tarjih dan Tajdid menetapkan 1 Ramadhan 1445 H berdasarkan wujudul hilal.
Adapun, wujudul hilal adalah sebuah metode yang mengharuskan pemenuhan tiga syarat secara kumulatif.
Syarat tersebut adalah bulan kamariah baru dimulai pada hari ke-29 saat Matahari terbenam, telah terjadi ijtimak sebelum Matahari terbenam, dan pada saat Matahari terbenam bulan masih terlihat di atas ufuk.
"Jika satu dari ketiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, bulan baru dimulai pada hari ke-30," tulis PP Muhammadiyah dikutip dari laman resminya.
Terkait penetapan 1 Ramadhan 1445 jatuh pada Senin, pada Minggu ijtima jelang 1 Ramadhan 1445 terjadi pukul 16.07 WIB. Ketika Matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan berada pada ketinggian 00 derajat 56 menit 28 detik. Ini menandakan hilal sudah wujud.
Itu artinya, pada hari yang sama di seluruh Indonesia, Bulan terlihat di atas ufuk ketika Matahari terbenam kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Awal Puasa 2024? Ini Cara Menentukan Ramadhan NU, Muhammadiyah, dan Kemenag"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News