Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Kepolisian dalam melakukan penggeledahan perusahaan milik negara tidak menggunakan cara-cara yang mengagetkan seperti yang terjadi di PT Pelindo II (Persero).
"Saya sudah berbicara dengan Kapolri Badrodin Haiti soal penggeledahan Kantor Pelindo II. Saat ngobrol saya sudah minta kalau bisa penggeledahan dilakukan dengan cara yang lebih komunikatif, tidak mengagetkan," kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Menurut Rini, dalam percakapan tersebut ia juga menanyakan persoalan dan tentang apa maksud penggeledahan Pelindo II tersebut.
"Saya sampaikan, ketika melihat penggeledahan yang disiarkan langsung di televisi, terlihat banyak petugas yang menggunakan senjata. Ini yang membuat para direksi BUMN merasa khawatir," ujarnya.
Ia menambahkan, sesungguhnya para direksi BUMN itu merupakan sosok yang profesional. "Seharusnya ada cara yang bisa membuat para CEO (Dirut) BUMN termasuk para karyawannya tidak tertekan," ujarnya.
Untuk itu tambah Rini, ke depan diharapkan komunikasi lebih baik antar instansi diperbaiki, sehingga tidak ada pihak yang terkaget-kaget.
Sebelumnya, pada Jumat (28/8), Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menggeledah Kantor PT Pelindo II atas kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane atau alat angkut berat.
Pengadaan sebanyak 10 unit mobile crane diduga tidak sesuai aturan.
Selain menggeledah, Bareskrim juga menyebutkan tidak tertutup kemungkinan juga akan memeriksa sejumlah pejabat teras PT Pelindo II. (Royke Sinaga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News