kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kantor pajak mengincar sentra bisnis


Jumat, 12 April 2013 / 09:04 WIB
Kantor pajak mengincar sentra bisnis
ILUSTRASI. Daftar lengkap harga sepeda gunung Element terbaru (November 2021), mulai Rp 1 jutaan


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kantor Pajak berencana melanjutkan program ekstensifikasi pajak untuk meningkatkan penerimaan. Mereka akan kembali melakukan Sensus Pajak Nasional (SPN) pada tahun ini ke beberapa obyek seperti kawasan sentra bisnis. Soalnya, tingkat kepatuhan membayar pajak di kawasan itu masih rendah.

Kantor pajak menargetkan SPN tahun ini bisa menjaring 3 juta wajib pajak baru, baik dari kelompok pribadi dan badan (perusahaan). Selain sentra bisnis, kantor pajak juga akan menyasar bisnis linkage dan juga perumahan di kawasan elit seperti kelapa Gading dan Menteng, Jakarta.

Kismantoro Petrus, Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak, menyatakan, banyak sentra usaha yang hasil pajaknya tidak sesuai dengan potensi bisnisnya. Salah satu contohnya di pasar Tanah Abang, Jakarta, yang memiliki putaran uang per hari lebih dari Rp 1 miliar, tapi hanya menghasilkan pendapatan pajak Rp 6 juta.

"Dengan putaran omset di Pasar Tanah Abang yang besar, bayar pajaknya masih kecil sekali," katanya.

Memang, kantor pajak juga belum punya ukuran pas terkait potensi penerimaan pajak. Namun, hasil penerimaan pajak saat ini yang tidak mencapai 1% dari nilai perputaran uang mengindikasikan ketidakberesan.

Makanya, selain SPN, Kantor Pajak juga akan meneliti masalah ini. Mereka akan menguji laporan wajib pajak yang sudah terkumpul dalam surat pemberitahuan (SPT).

Untuk SPN 2013, rencananya akan berlangsung mulai 1 Mei. Sensus bakal berlangsung selama enam bulan. Hartoyo, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Ditjen Pajak, pernah berujar, SPN kali ini akan melibatkan 3.000 petugas. 

Seperti pelaksaan SPN sebelumnya, petugas dari Ditjen Pajak juga akan didampingi dari pihak lainnya seperti kepolisian dan petugas wilayah setempat. Hal ini lakukan karena terdapat beberapa kendala di lapangan seperti tingginya sikap penolakan dari para objek sensus, baik orang pribadi maupun badan.

Berdasarkan data Ditjen Pajak, SPN selama dua tahun terakhir menghasilkan 640.000 obyek yang mengisi formulir isian sensus (FIS) pada 2011 dan 2012 3,4 juta obyek sensus. Peningkatan itu juga turut mendongkrak jumlah wajib pajak baru.

Pada SPN 2011, jumlah wajib pajak pribadi baru hanya 750.000 sedangkan wajib pajak badan baru pun terkumpul 80.000. SPN 2012 terdapat tambahan wajib pajak yang cukup signifikan mencapai 2,2 juta wajib pajak pribadi dan sekitar 200.000 wajib pajak badan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×