kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kandungan lokal pada kereta api digenjot


Jumat, 24 Agustus 2018 / 06:00 WIB
Kandungan lokal pada kereta api digenjot


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Kiki Safitri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menaikkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada proyek infrastruktur transportasi, terutama kereta api. Jika awalnya kandungan lokal untuk proyek kereta api hanya 30%, dinaikkan menjadi 40%.

Bahkan menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, setelah dinaikkan menjadi 40%, pemerintah secara bertahap juga akan menaikkan TKDN untuk proyek infrastruktur transportasi menjadi lebih dari 50%.

"Dengan peningkatan kandungan lokal, diharapkan akan ada penghematan devisa negara. Kalau di atas 50% artinya kita menghemat devisa, banyak tenaga lokal yang bisa ditampung, banyak sekali yang bisa diperoleh dengan adanya peningkatan TKDN," ujar Budi, Kamis (23/8).

Walau sudah dipastikan kebijakan ini menyasar proyek-proyek transportasi berbasis kereta api, Budi belum tau persis komponen apa saja yang akan diganti dengan buatan anak negeri tersebut. "Saya tidak tahu persis, tetapi memang hal-hal yang masih sensitif masih diimpor. Bahkan Jepang pun beberapa bagian tertentu pada proyek kereta api mereka masih impor dari Jerman," tambahnya.

Seperti diketahui, saat ini sejumlah proyek kereta api sedang dan akan dikerjakan pemerintah. Selain mass rapid transit (MRT) Jakarta, pemerintah juga sedang menyelesaikan pembangunan light rail transit (LRT) Jakarta. Pemerintah juga sedang merancang proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya dan kereta api cepat rute Jakarta-Bandung.

Proyek infrastruktur transportasi kereta api memang menjadi salah satu proyek yang cukup sulit menjalankan TKDN di atas 50%. Sebab, proyek-proyek itu selain dibiayai oleh utang luar negeri, banyak komponennya yang belum bisa dibuat di dalam negeri.

Karena itu, Budi bilang, pemerintah berkomitmen mendorong proses industrialisasi komponen transportasi kereta api dengan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Hartono, Manajer Humas PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) mengaku senang bila proyek kereta api didorong untuk TKDN di atas 50%. "Kami akan tingkatkan kapasitas pabrik untuk penuhi permintaan ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×