Reporter: Fahriyadi | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Sebagian warga Kelurahan Kampung Melayu merayakan Idul Adha dalam keadaan banjir. Banjir terjadi pada Selasa (15/10) pukul 09.00 WIB. Genangan air di Kelurahan Kampung Melayu ketinggian 30 - 100 cm yang menggenangi 15 meter dari bantaran kali antara lain terjadi di : RW.01 (5 RT, 76 KK , 201 jiwa), RW.02 (9 RT, 197 KK, 556 jiwa), RW.03 (14 RT, 349 KK, 1.003 jiwa), RW. 04 (1 RT, 45 KK, 118 jiwa), RW. 05 (1 RT, 34 KK, 134 jiwa), RW.07 (3 RT, 120 KK, 312 jiwa), RW. 08 (4 RT, 131 KK, 296 jiwa).
Menurut Bambang Surya, Kasie Informatika BPBD DKI Jakarta, total daerah tergenang meliputi 7 RW (36 RT, 952 KK, 2.620 jiwa). Tidak dilaporkan ada pengungsi, warga bertahan pada tempat yang lebih tinggi menunggu banjir surut. "Warga tetap merayakan hari raya Idul Adha 1434 H dengan normal," katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (15/10).
Dari Posko Pemantau Dinas PU dilaporkan Pintu Air Katulampa pada Senin 14/10 pukul 21.00 WIB mencapai 100 cm sehingga harus masuk kategori Siaga 3. Namun pukul 22.36 WIB debit sungai telah menurun hingga 90cm. Hal tersebut diakibatkan hujan lebat dickawasan Puncak sejak sore hingga malam hari. Sedangkan di Depok ketinggian air tertinggi yang dicatat pos pemantau adalah 160cm sehingga kota ini masuk Siaga 4 pada pukul 24.00.
Pemda DKI Jakarta telah melakukan banyak hal untuk antisipasi banjir. Normalisasi sungai, waduk, perbaikan dan penambahan pompa, perbaikan drainase, pembuatan sumur resapan dalam, dan sebagainya. Bahkan BNPB, BPPT dan BPBD DKI Jakarta akan menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi hujan selama Desember 2013 hingga Maret 2014.
Dana yang disiapkan untuk TMC tersebut Rp 18 miliar. TMC ini adalah upaya jangka pendek. Perlu waktu dan upaya besar-besaran untuk mengatasi banjir Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News