kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kadin: Kisruh beras Vietnam permainan pedagang


Kamis, 06 Februari 2014 / 19:51 WIB
Kadin: Kisruh beras Vietnam permainan pedagang
ILUSTRASI. Pemain Persib Bandung David da Silva berebut bola dengan pemain Barito Putera Renan Alves pada pertandingan pekan 10 BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jumat (16/09/2022).


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Franciscus Welirang menilai kasus beras impor yang marak belakangan ini merupakan permainan pada tingkat pedagang.

"Sudah umum, bahwa importir juga berperan sebagai pedagang, dan sudah umum, pedagang mencampur beras. Yang saya tahu kalau beras Vietnam, betul-betul beras Vietnam murni dijual, tidak akan laku karena cenderung lengket dan tak ada yang mau makan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/2/2014).

Bos Indofood ini menilai izin yang diberikan Kementerian Perdagangan memang dimaksudkan untuk beras jenis premium. Namun tidak bisa dimungkiri, Bea Cukai sulit melakukan pengecekan secara menyeluruh.

"Impor masuk lewat jalur hijau saja. Itu dasarnya kepercayaan. Kalau importir nakal, dia punya izin premium tapi dimasukkan beras jenis medium. Tapi di tingkat pedagang mereka selalu mencampur. Kalau dilihat merek-merek beras yang ada, itu sudah merupakan hasil campuran jenis beras," katanya.

Dia mencontohkan rumah makan nasi Padang menyajikan beras campuran untuk mendapatkan tekstur akhir nasi yang tidak terlalu lengket tetapi juga tidak terlalu keras (pera), sehingga sudah umum pedagang di tingkat eceran melakukan pencampuran beras.

"Misalnya ada beras Pandan Wangi yang betul-betul Pandan Wangi. Tapi ada juga yang beras dengan aroma wangi Pandan tapi tidak 100 persen beras Pandan Wangi. Campur mencampur di tingkat pedagang," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×