Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpang siur kabar Indonesia terpapar penyebaran virus corona terjawab sudah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya kasus infeksi virus corona, yakni terhadap dua warga Depok.
Kekhawatiran dampak terhadap perekonomian dari penyebaran virus corona tidak bisa terhindari. Terutama pada sisi supply chain.
Wakil Ketua Umum Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Raden Pardede mengatakan,industri dalam negeri memakai komponen-komponen yang diimpor dan di produksi dari negara China, Korea, Jepang dan lainnya.
Baca Juga: Manfaat jahe yang tidak cuma penghangat badan tapi juga penangkal virus
Raden bilang, Indonesia pasti akan kesulitan untuk mendapatkan supply chain yang biasanya di impor dari negara tersebut.
“Karena sebagian dari komponen kita di produksi dari sana yang pasti sedang terganggu juga aktivitasnya, tentunya supply chain kita juga pasti akan terpengaruh dan semakin berkurang,” jelasnya, Senin (2/3).
Namun, menurutnya, Indonesia saat ini sudah tepat dalam mengambil kebijakan yang dilakukan. Seperti dari sisi bagaimana daya beli dari masyarakat ini tetap stabil, makanya akan ada kebijakan fiskal dan moneternya.
Kebijakan moneter untuk menetapkan pasar, dan kebijakan fiskal ini untuk daya beli masyarakat bisa tetap stabil. “Makanya diberikan berbagai subsidi pada perumahan, pariwisata, dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, yield SUN diprediksi terus naik
Raden juga menegaskan, akibat virus ini memang akan membuat perlambatan ekonomi dunia. Tapi, menurutnya Indonesia tidak perlu panik mengingat tingkat ketergantungan terhadap ekonomi dunia relatif tidak besar ketimbang negara lain.
“Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan lainnya ini lebih bergantung pada ekonomi dunia; jadi menurut saya negara tetangga tersebut dampaknya akan lebih besar dibanding di Indonesia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News