kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45865,53   3,86   0.45%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin Indonesia Melepas 36 Mahasiswa Program Magang Bersertifikat ke Jepang


Sabtu, 15 Juli 2023 / 12:16 WIB
Kadin Indonesia Melepas 36 Mahasiswa Program Magang Bersertifikat ke Jepang
ILUSTRASI. Pelepasan mahasiswa magang ke Jepang oleh Kadin Indonesia. Program magang tersebut dilakukan selama satu tahun dan akan dikonversi dengan 2 SKS


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kadin Indonesia menyelenggarakan acara pelepasan 36 mahasiswa Indonesia pada pelaksanaan Program Magang Bersertifikat di Jepang.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Kadin Indonesia yang melakukan terobosan untuk mempersiapkan keterampilan dan keahlian tenaga kerja yang unggul dan inovatif, baik di dalam maupun luar negeri.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh pihak yang berkontribusi memastikan keberhasilan program tersebut.

"Kesuksesan program ini tidak luput dari dedikasi seluruh pihak, termasuk Bidang Vokasi dan Sertifikasi Kadin Indonesia serta mitra universitas yang telah berpartisipasi mengirimkan mahasiswa terbaik mereka," kata Arsjad dalam Pelepasan Mahasiswa Praktek Ke Jepang di Menara Kadin, Jumat (14/7).

Baca Juga: Tiongkok dan ASEAN Terus Maju Dorong Pembicaraan Kawasan Perdagangan Bebas

Ia mengatakan, program tersebut merupakan bentuk sinergi dunia industri dan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini dan masa depan, melalui kesempatan pengalaman kerja di luar negeri.

Selain itu, program magang bersertifikat ini merupakan langkah konkret Kadin Indonesia dalam mendukung kebijakan dan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yakni Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.

Wakil Ketua Umum Bidang Vokasi dan Sertifikasi Adi Mahfudz mengatakan, 36 mahasiswa terpilih yang akan melaksanakan pendidikan vokasi ke Jepang terdiri dari 23 mahasiswa Institut Transport dan Logistik, 6 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, dan 7 mahasiswa Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.

Adi menambahkan, pemberangkatan kali merupakan batch kedua. Pemberangkatan batch pertama dilakukan pada Februari 2023 lalu dengan 29 orang mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya.

"Ini bentuk keseriusan kami atas job order yang disampaikan Japan Association Partnership yang di Jepang sana. Dan kuota juga cukup banyak. Job order itu tahap pertama ada 23.000 khususnya di aviation, termasuk security aviation dan segala macam," kata Adi.

Baca Juga: ASEAN BAC: Thailand Contoh Keberhasilan Manfaatkan Potensi Investasi Asing di ASEAN

Adi menambahkan, program magang tersebut dilakukan selama satu tahun dan akan dikonversi dengan 2 SKS. Adi mengatakan, pasca program vokasi atau magang tersebut juga tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan kontrak langsung untuk 3-5 tahun ke depan kepada para mahasiswa magang tersebut.

Selain Jepang, Adi menyebut ada beberapa negara yang meminta kerja sama kepada Kadin Indonesia untuk program vokasi.

Adapun dari keseluruhan peserta magang, dua di antaranya berasal dari jurusan Hospitality dan yang lainnya dari jurusan Ground Handling.

Negara Jepang dipilih menjadi salah satu lokasi bagi para mahasiswa magang karena perubahan demografi penduduk yang signifikan dan berdampak pada ketersediaan tenaga kerja.

Per tahun 2022, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, populasi yang termasuk usia produktif di Jepang terus mengalami penurunan sebanyak 556.000.

Baca Juga: Sejumlah Fintech Lending Terapkan Strategi Cegah Kredit Macet Meningkat

Oleh karena itu, Jepang membutuhkan tambahan tenaga kerja produktif untuk menyelesaikan perubahan demografi tersebut.

Hal ini menjadi peluang bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman berharga sekaligus pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian yang relevan dan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara tersebut.

Salah satu persyaratan bagi para mahasiswa yang berkesempatan mengikuti program ini adalah kemampuan berbahasa Jepang setidaknya setara dengan level N4. Melalui program ini, peserta magang diharapkan bisa memecahkan permasalahan yang ditemui di tempat kerja, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Kadin Indonesia berharap program tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan bagi para mahasiswa, memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka, serta memperluas peluang mereka dalam memasuki dunia kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×