kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin dorong vaksinasi untuk industri berbasis ekspor dan perhotelan


Rabu, 18 Agustus 2021 / 19:17 WIB
Kadin dorong vaksinasi untuk industri berbasis ekspor dan perhotelan


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Situasi dan kondisi yang dinilai cukup kondusif pasca pelonggaran PPKM menjadi momentum bagi dunia usaha untuk bangkit menggerakkan roda perekonomian tanah air. Sebab itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong peningkatan vaksinasi untuk industri berbasis ekspor dan perhotelan.

"Kami bersama asosiasi-asosiasi terkait sudah berdialog dan berusaha menyusun konsep yang tepat untuk percepatan vaksinasi di sektor itu," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid usai pertemuan dengan Menteri Perdagangan, M. Lutfi dan Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin di Menara Kadin Indonesia, Rabu (18/8/2021).

Menurutnya, untuk di wilayah Jabodetabek vaksinasi sudah relatif lancar, sudah bisa mencapai sekitar 90% vaksinasi. Namun industri yang berada di luar Jabodetabek masih terkendala, diantaranya seperti kawasan industri di Karawang, Cianjur, Brebes dan yang di luar Jawa masih relatif rendah baru sekitar 15% saja.

Baca Juga: Ada pelonggaran di masa PPKM, pengusaha melihat ekonomi mulai bergairah

"Ini yang perlu kami dorong, terutama untuk industri yang berorientasi ekspor. Kalau industri yang esensial dan kritikal kan memang sudah berjalan cukup baik," ucap dia.

Arsjad mengatakan, akses distribusi vaksin ke daerah masih menjadi kendala, selain juga penyuluhan dan kesadaran mengenai vaksin yang masih minim diantara para pekerja.

Tak hanya itu, Kadin juga mendorong percepatan vaksinasi untuk yang di sektor perhotelan. Menurut Arsjad, kebijakan sudah dibukanya Mal dan pusat perbelanjaan hingga tingkat Kabupaten dan Kota sebaiknya diberlakukan pula untuk restoran yang di luar Mal dan sektor perhotelan.

"Sebenarnya banyak juga hotel yang dilengkapi dengan kafe atau restoran. Kalau yang di Mal kan memang sudah dibuka, kita sedang dorong agar toko-toko atau restoran yang di luar Mal pun, seperti yang di hotel sudah bisa buka," terang dia.

Kadin, lanjut Arsjad, bersama dengan asosiasi terkait akan menyusun prosedur yang aman mengenai operasional usaha, terutama terkait dengan kapasitas maksimum jumlah orang, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh pemberi layanan di sektor usaha, hingga analisis resikonya.

"Misalkan untuk restoran dan hotel, kita himbau untuk benar-benar menerapkan prokes (protokol kesehatan) mulai dari internalnya, selain juga fokus pada pengunjungnya agar semuanya sama-sama aman," tutur Arsjad.

Selanjutnya: Tinjau kesiapan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan, begini kata Mendag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×