kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah uang beredar pada Januari 2020 meningkat


Jumat, 28 Februari 2020 / 13:34 WIB
Jumlah uang beredar pada Januari 2020 meningkat
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada bulan Januari 2020.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada bulan Januari 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah uang beredar M2 pada Januari tahun ini mencapai Rp 6.046,7 triliun atau tumbuh 7,1% yoy.

"Ini lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan Desember 2019 yang sebesar 6,5%, dan pertumbuhan ini berasal dari seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham," tulis BI dalam rilis tentang uang beredar (M2) dan faktor yang memengaruhi, Jumat (28/2).

Jumlah uang kartal di masyarakat (di luar perbankan dan BI) pada bulan laporan tercatat sebesar Rp 616,1 triliun atau tumbuh 6,4% yoy dan lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Desember 2019 yang sebesar 4,7% yoy.

Baca Juga: Ekonom senior: Indonesia belum pantas jadi negara maju

Komponen uang kuasi, yang memiliki pangsa terhadap M2 sebesar 75,0%, tercatat sebesar Rp 4.535,5 triliun atau naik 6,8% you. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Desember 2019 yang sebesar 6,1% (yoy). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan simpanan berjangka, tabungan, dan giro valuta asing (valas).

Demikian juga surat berharga selain saham meningkat 31,8% yoy pada bulan Januari 2020, dari kenaikan sebesar 26,5% pada bulan sebelumnya.

Bila dilihat berdasarkan faktor yang memengaruhi M2, pertumbuhan uang beredar disebabkan oleh aktiva luar negeri bersih serta aktiva dalam negeri bersih.

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh dari 4,4% yoy pada Desember 2019, dan meningkat lagi 9,9% yoy pada Januari tahun ini. Ini disebabkan peningkatan tagihan sistem moneter yang diikuti dengan penurunan pertumbuhan kewajiban sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa simpanan non residen serta penarikan pinjaman dari non residen dalam valas.

Hanya saja, aktiva dalam negeri bersih tumbuh melambat, seiring dengan perlambatan penyaluran kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah.

Pertumbuhan penyaluran kredit melambat dari 5,9% yoy pada Desember 2019 menjadi 5,7% yoy pada Januari 2020. Perlambatan terjadi pada kredit investasi pada golongan nasabah korporasi maupun perorangan.

Baca Juga: Ada tren penurunan bunga, perbankan besar yakin biaya dana bakal susut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×