kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah tenaga kerja asing turun di tahun 2013


Sabtu, 31 Agustus 2013 / 15:59 WIB
Jumlah tenaga kerja asing turun di tahun 2013
ILUSTRASI. Dapatkan cashback hingga 20% untuk pembelian pulsa XL Prioritas dengan GoPay.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Jumlah tenaga asing atau ekspatriat di Indonesia mengalami penurunan tahun 2013, dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2012. Hal ini sebagai dampak pengetatan persyaratan masuk kerja TKA.

Berdasarkan data izin mempekerjakaan TKA (IMTA) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), jumlah tenaga kerja asing atau ekspatriat yang bekerja di Indonesia per Januari-Agustus ada 48.002 orang.

Jumlah itu turun jika dibandingkan tahun 2011 sebanyak 77.144 orang dan tahun 2012 sebanyak 57.826 orang.  "Dari data tersebut, artinya banyak perusahaan menyerap tenaga kerja Indonesia dibandingkan tenaga kerja asing. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah SDM kita siap? Apakah kita siap bersaing dengan mereka yang lebih fasih berbahasa inggris, lebih profesional, dan lebih terampil?" kata Adam Armansyah, Coaching Buddy PT Gagas Cipta Mahira, di acara Kompas Karier Fair 2013, Sabtu (31/8).

Adam menambahkan, untuk mempersiapkan hal tersebut dibutuhkan beberapa trik. Trik yang pertama adalah menguasai keahlian atau master your skills, dimana sebaiknya kita bekerja sesuai minat atau passion. "Pertama, kita harus tahu apa passion kita. Karena kalau kita bekerja sesuai passion, kita bakal ngerasa selalu kekurangan waktu. Kita bakal senang menjalani pekerjaan kita," ujarnya.

Yang berikutnya adalah percaya diri. Jangan pernah takut salah ketika akan melakukan suatu hal, dan harus berani mengambil risiko. "Kita harus berani keluar dari zona nyaman kita. Jangan pernah takut pokoknya," ujar Adam.

Yang terakhir adalah terbuka atau open. Di era globalisasi saat ini, kita harus siap dan mau menerima perubahan. Jangan terlalu cepat menilai sesuatu. Di era globalisasi saat ini, persaingan di dunia kerja sangat ketat, terutama untuk bersaing di dunia Internasional. Untuk menghadapi persaingan tersebut, para pencari kerja dituntut untuk mempunyai keahlian lebih.

Selain itu, menurut Adam, pemerintah juga harus membuat pedoman perencanaan pengembangan SDM. Pengembangan ini harus disesuaikan dengan keunggulan SDM masing-masing daerah. Pengembangan tersebut harus didukung dengan mempersiapkan tenaga terdidik melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Hingga saat ini tercatat ada 13 BLK milik pusat, dan 252 BLK milik provinsi dan kabupaten kota. (Ratih Winanti Rahayu/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×