CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 diprediksi 4 kali lipat data terkonfirmasi


Selasa, 23 November 2021 / 22:20 WIB
Jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 diprediksi 4 kali lipat data terkonfirmasi
ILUSTRASI. Pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh berjalan keluar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memprediksi kasus infeksi Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 3-4 kali lipat dari jumlah terkonfirmasi saat ini.

Artinya jika saat ini kasus terkonfirmasi mencapai 4 juta, maka diperkirakan kasus infeksi sebenarnya dapat menyentuh angka 16 juta. Namun 12 juta kasus infeksi tidak tercatat dalam sistem. Nadia memberi contoh seperti di DKI Jakarta dalam salah satu penelitian menyatakan hampir separuh penduduknya sudah pernah terinfeksi Covid-19.

"Salah satu juga hasil seroprevalensi kita itu menunjukkan angka prevalensi Covid-19 itu adalah 14%. Jadi kalau kita lihat jumlah penderita covid terkonfirmasi ya kalau sekarang ini di laporkan sekitar 4 juta itu kemungkinan bisa sekitar 15 atau 16 juta sebenarnya," ujarnya dalam Diskusi Daring Alinea Forum, Selasa (23/11).

Baca Juga: Penerapan PPKM level tiga saat Nataru di seluruh Indonesia dinilai kurang tepat

Namun dengan perkiraan kasus infeksi tersebut Nadia menyebut belum dapat dikatakan herd immunity sudah terbentuk. Hal tersebut lantaran secara teori herd immunity terbentuk dari adanya vaksinasi, sedangkan cakupan vaksinasi Indonesia belum mencapai 70%.

"Walaupun mungkin sudah ada orang yang memiliki kekebalan atau imunitas dari terinfeksi alamiah. Tapi terinfeksi alamiah itu tidak menjadi faktor dalam penghitungan target vaksinasi untuk bisa mengendalikan atau menurunkan laju penularan," imbuh dia.

Adapun per hari ini 135 juta penduduk telah memperoleh vaksinasi dosis pertama atau 65% dari target sasaran vaksinasi. Sedangkan 90,5 juta orang telah memperoleh vaksinasi dosis kedua.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 23 November: Ada penambahan vaksinasi 1,6 juta dosis

Nadia menyebut, untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster nantinya akan diprioritaskan bagi lansia dan juga Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada tahun depan. Untuk kelompok di luar PBI pemerintah masih menunggu rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Booster yang sudah keluar rekomendasi itu untuk lansia, nakes, sama usia di atas 18 tahun dengan penyakit imunitas. Walaupun kita sudah alokasikan anggaran buat PBI di luar kategori (rekomendasi) tersebut tapi akan lihat rekomendasi dunia juga," pungkas dia.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 23 November: Tambah 394 kasus baru, tetap pakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×