Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
Untuk menekan angka kemiskinan yang terus tumbuh, Bhima menyarankan agar pemerintah dapat merombak kartu prakerja menjadi bantuan langsung tunai (BLT) atau cash transfer kepada korban PHK.
"Bukan diberikan pelatihan online yang sama sekali tidak relevan di saat krisis Covid-19," paparnya.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah bisa fokus dalam membantu dunia usaha dengan memberikan insentif diskon tarif listrik dan penurunan harga gas industri. Hal ini dilakukan agar biaya produksi bisa turun, sehingga mencegah terjadinya PHK massal lanjutan.
Baca Juga: Bank tak wajib penuhi RIM, ini maksud Gubernur BI Perry Warjiyo
Mengenai kebijakan di dalam kartu prakerja, menurut Bhima beberapa kebijakan yang diterapkan pemerintah bisa disesuaikan dan dirombak kembali. Untuk bisa memberikan manfaat yang nyata di tengah masyarakat, akan lebih baik apabila anggaran tersebut bisa diberikan secara langsung kepada masyarakat.
"Bisa dibayangkan biaya pelatihan online-nya sendiri Rp 5,6 triliun dan masuk ke kantong start-up provider pelatihan. Kalau uangnya langsung buat cash transfer lebih tepat sasaran," kata Bhima.
Sebagai informasi, berdasarkan data kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2019 lalu jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak 24,79 juta jiwa, atau 9,22%.
Jumlah tersebut turun sebanyak 358,9 ribu jiwa, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2019, yaitu sebanyak 25,14 juta jiwa atau 9,41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News