Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, sejalan dengan meluasnya wabah virus Corona, maka tingkat kemiskinan di Indonesia juga akan bertambah.
Bhima mengatakan, saat ini ada sebanyak 115 juta masyarakat rentan miskin di Indonesia. Golongan inilah yang ketika terkena bencana seperti Covid-19 akan rentan jatuh ke bawah garis kemiskinan.
Baca Juga: Anggaran subsidi pajak turun sebesar Rp 300 miliar tahun ini
"Ditambah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja dirumahkan yang jumlahnya terus naik di atas 1,5 juta orang, maka jumlah penduduk miskin akan bertambah," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4).
Selain didorong oleh PHK dan pekerja yang dirumahkan, saat ini penyaluran bantuan sosial (bansos) masih menyasar pada kelompok miskin yang memang sebelumnya sudah masuk ke dalam data penduduk miskin.
Artinya, kelompok yang belum termasuk ke dalam bantuan akan menyumbang tambahan orang miskin baru.
Baca Juga: Sri Mulyani: Insentif perpajakan akan diperluas ke 11 sektor industri
Lonjakan penduduk miskin ini, kata Bhima, tidak akan terlihat secara signifikan pada data di bulan Maret. Namun, lonjakan ini baru akan terlihat pada semester 2 atau pada September 2020 mendatang.
Bhima memproyeksi, kisaran penduduk miskin per-September 2020 akan ada sebanyak 26-26,5 juta jiwa.