kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jubir Satgas Penanganan Covid-19: DKI Jakarta Masih Mendominasi Kasus Nasional


Kamis, 10 Februari 2022 / 18:51 WIB
Jubir Satgas Penanganan Covid-19: DKI Jakarta Masih Mendominasi Kasus Nasional
ILUSTRASI. DKI Jakarta sumbang 42% dari kasus Covid-19 secara nasional


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi-provinsi di Jawa dan Bali masih konsisten mendominasi jumlah kasus nasional selama 3 minggu terakhir. Di mana, DKI Jakarta masih menjadi provinsi yang menyumbang kasus Covid-19 terbanyak secara nasional.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, per 6 Februari 2022 kenaikan kasus mingguan nasional masih disumbang oleh provinsi di pulau Jawa dan Bali.

"Pertama, DKI Jakarta menyumbang 42% dari nasional kasus, kasus naik 138 kali lipat dalam 6 minggu terakhir," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2).

Kedua, Jawa Barat menyumbang 23,5% kasus dengan kenaikan kasus yang lebih cepat dari DKI Jakarta yaitu 336 kali lipat dalam 6 minggu berturut-turut. Ketiga, Banten menyumbang 14,3% kasus nasional. Banten merupakan provinsi dengan kenaikan kasus tercepat yaitu 620 kali lipat dalam enam minggu terakhir.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 10 Februari: Tambah 40.618 kasus, Sembuh 18.182, Wafat 74

Keempat, Jawa Timur sebagai penyumbang 5,22% kasus nasional. Adapun kasus di Jawa Timur naik 83 kali lipat dalam 6 minggu. Disusul Bali yang menyumbang 5,21% kasus dengan kenaikan 392 kali lipat dalam 6 minggu terakhir.

Keenam, Jawa Tengah menyumbangkan 2,6% kasus nasional, dimana terjadi kenaikan kasus 67 kali lipat dalam 6 minggu. Ketujuh, DI Yogyakarta sebagai penyumbang 0,7% kasus nasional atau terjadi penambahan kasus 51 kali lipat dalam 6 minggu.

"Kenaikan kasus dengan cepat, seperti Banten, Bali dan Jawa Barat menunjukkan pentingnya melakukan pembatasan aktifitas masyarakat dalam PPKM level 3," imbuhnya.

Provinsi-provinsi tersebut ditargetkan dalam dua minggu ke depan dapat mengusahakan agar tidak ada lagi penambahan kasus dalam dua minggu ke depan atau kenaikan kasusnya sama dengan nol. Kunci mencegah penambahan kasus ialah penerapan disiplin protokol kesehatan dengan maksimal.

Baca Juga: Terus Bertambah, Pasien Tanpa Komorbid Dominasi Kematian Akibat Covid-19

Kemudian untuk wilayah penularan di aglomerasi Jabodetabek per 6 Februari Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi disusul dengan Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok dan Jakarta Barat.

"Perlu jadi perhatian, penularan pada daerah tersebut dapat ditekan, khususnya yang disumbangkan oleh kluster perkantoran baik kantor pemerintahan maupun swasta. Bila minggu depan masih jadi penyumbang kasus di wilayah aglomerasi, maka pimpinan kantor telah gagal dalam kontribusinya untuk menurunkan dan mencegah kasus di wilayah tersebut," tegas Wiku

Wiku menegaskan, masyarakat yang rutin melakukan perjalanan termasuk karena tuntutan pekerjaan dan tertular, dapat berpotensi menularkan pada orang dalam satu rumahnya dan berpotensi memunculkan kluster keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×