kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JP Morgan: Ambisi Indonesia Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Berefek Besar


Rabu, 01 Maret 2023 / 20:56 WIB
JP Morgan: Ambisi Indonesia Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Berefek Besar
ILUSTRASI. Ekosistem Kendaraan Listrik: Pengunjung mengendarai sepeda motor listrik pada pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta,


Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa keuangan global JP Morgan memperkirakan momentum positif di pasar modal Indonesia tahun 2022 akan berlanjut di tahun 2023.

JP Morgan pertahankan peringkat overweight terhadap pasar saham Indonesia menyusul pencapaiannya sebagai salah satu pasar dengan kinerja terbaik di Asia Pasifik pada 2022.

Prediksi ini didukung beberapa sentimen positif antara lain ambisi Indonesia terhadap industri kendaraan listrik dan tingginya konsumsi domestik yang turut mendorong pergerakan ekonomi.

Baca Juga: Tesla Akan Buka Kantor dan Showroom di Malaysia

Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo menilai, ambisi Indonesia terhadap industri kendaraan listrik (EV) cukup besar dan diharapkan dapat memberikan dorongan ke pasar modal Indonesia yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia.

Melihat cadangan nikel yang besar, Indonesia memiliki tujuan menjadi pusat kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Head of Indonesia Equities Research JP Morgan, Henry Wibowo saat media roundtable di Jakarta (1/3/2023).

“Kami melihat kemajuan yang baik dalam dua tahun terakhir, di mana negara ini telah menandatangani lebih dari selusin kesepakatan senilai lebih dari US$ 15 miliar dengan perusahaan seperti Hyundai Motor dan CATL untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai serta membangun rantai pasokan,” kata Henry dalam media roundtable Rabu (1/3).

Selain itu, Henry menyoroti tingkat konsumsi domestik Indonesia yang tangguh sehingga dapat menjadi tameng dari risiko resesi. Henry optimistis Indonesia masih jauh dari risiko resesi meski tetap akan ada perlambatan.

“Tentunya pasti ada, tapi dibandingkan negara-negara tetangga pastinya kita akan lebih baik,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×