kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi Ungkap Tiga Kesimpulan KTT ke-42 ASEAN, Apa Saja?


Kamis, 11 Mei 2023 / 16:32 WIB
Jokowi Ungkap Tiga Kesimpulan KTT ke-42 ASEAN, Apa Saja?
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersiap menyambut kedatangan kepala negara ASEAN saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5/2023).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN telah selesai dan menghasilkan tiga kesimpulan. Dengan demikian, melalui kesimpulan yang telah disepakati, ASEAN diharapkan semakin kuat, mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika dan tetap memegang peran sentral di kawasan.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, kesimpulan pertama adalah para pemimpin ASEAN memberikan perhatian penuh terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia.

“Saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya,” ujar Jokowi dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (11/5).

Baca Juga: Hari Kedua KTT ke-42 ASEAN, Jokowi: Isu Myanmar Tak Boleh Hambat Pembangunan ASEAN

Kedua, para pemimpin memberikan perhatian terhadap penyelesaian konflik Myanmar. Jokowi menegaskan, pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.

Jokowi juga mengingatkan agar ASEAN melibatkan semua pemangku kepentingan sesuai dengan lima kesepakatan sebelumnya atau Five-Point Consensus.

“Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, Indonesia siap berbicara dengan siapapun termasuk dengan junta militer dan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan di negara tersebut. Namun, Kepala Negara juga menegaskan bahwa upaya pendekatan tersebut bukanlah berarti pengakuan.

“Penting untuk saya ditegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menekankan pentingnya kesatuan ASEAN sehingga tidak mudah untuk dipecah oleh pihak lain. Dia pun meyakini tidak ada satupun pemimpin ASEAN yang menginginkan perpecahan.

“Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar. Kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi,” ujarnya.

Kesimpulan ketiga adalah mengenai penguatan kerja sama ekonomi. Jokowi menyampaikan, pemimpin ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia. Dalam hal ini, hilirisasi menjadi kunci.

Selain itu, pemimpin ASEAN juga sepakat untuk memperkuat implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antarnegara.

“Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” imbuh Jokowi. 

Baca Juga: Pasca KTT ke-42 ASEAN, Jokowi : ASEAN Sepakat Membangun Ekosistem Mobil Listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×