kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jokowi Tinjau Posko Pengungsian Warga Terdampak Banjir di Demak


Jumat, 22 Maret 2024 / 13:35 WIB
Jokowi Tinjau Posko Pengungsian Warga Terdampak Banjir di Demak
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.

Jokowi menyampaikan sejumlah langkah diperlukan untuk mengatasi banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak. 

Hujan ekstrem yang terjadi menyebabkan tanggul tidak mampu menampung air yang mengakibatkan kerusakan dan genangan air di sekitar rumah warga. Namun, saat ini perbaikan tanggul di daerah tersebut telah dilakukan. 

"Tadi malam yang lebar itu yang jebol 15 meter tadi malam jam 1 sudah tertutup, selesai dikerjakan selama 4 hari berturut-turut siang malam," kata Jokowi dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (22/3). 

Baca Juga: Ketinggian Air di Wilayah Kecamatan Karanganyar Demak Berangsur Turun

Selain itu, pemerintah juga berupaya mengurangi curah hujan ekstrem dengan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). 

"Kita harapkan yang kedua awan diatas juga telah dilakukan TMC sehingga bisa digeser ke arah laut. Ini juga akan sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan akan pentingnya menjaga lahan dan sungai dari sedimentasi. Hal tersebut menurutnya juga berdampak pada peningkatan risiko banjir. 

"Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi? Karena juga tidak dihambat di hulunya tanaman-tanaman yang banyak, banyak yang ditebang, problemnya semua di situ. Kalau tidak terjadi banjir bandang ya banjir, problemnya di situ," ujarnya. 

Sementara terkait dengan bangunan yang rusak akibat bencana, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian PUPR dan BNPB akan melakukan pengecekan dan pemulihan. Hal ini juga termasuk pemberian bibit tanaman dari Kementerian Pertanian untuk mengembalikan lingkungan yang terdampak.

"Nanti Kementerian PU biar dicek dengan BNPB, termasuk yang tanamannya rusak nanti akan diberi bibit lagi dari Kementerian Pertanian," tutur Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×