Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tidak ada subsidi untuk tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
"Tidak ada subsidi," kata Jokowi dalam Uji Coba KCJB di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9).
Dengan tak adanya public service obligation (PSO) atau subsidi maka tarif KCJB kemungkinan akan bisa lebih mahal. Meski tidak ada subsidi dari pemerintah, Ia memastikan akan ada kalkulasi dari kebijakan besaran tarif KCJB tanpa subsidi.
Pada dasarnya Jokowi menjelaskan, adanya KCJB diperuntukkan mendorong masyarakat berpindah dari mobil pribadi ke transportasi massal.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Waktu Tempuh Hanya 28 Menit
"Semuanya kan ada kalkulasinya, semuanya ada hitung-hitungannya. Mestinya. Tapi apa pun yang paling penting kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT dan bus," jelasnya.
Nantinya penentuan besaran tarif KCJB akan ditentukan oleh manajemen kereta cepat yang akan dikonsultasikan dengan Kementerian Perhubungan.
"Nanti yang menentukan juga manajemen kereta cepat berdasarkan juga nanti tentu saja di konsultasi dengan kementerian perhubungan," imbuhnya.
Diketahui hari ini Rabu (13/9), Presiden Jokowi meninjau dan mencoba langsung KCJB. Presiden berangkat dari Stasiun Halim, Jakarta Timur sekitar pukul 08.59 WIB dan sampai di Stasiun Padalarang pukul 09.25 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News