kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Jokowi: Rp 1 triliun untuk kelola air limbah


Selasa, 29 Oktober 2013 / 10:43 WIB
Jokowi: Rp 1 triliun untuk kelola air limbah
ILUSTRASI. Pelaku pasar cenderung wait and see menanti hasil rapat Bank Indonesia, pekan ini. .KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu (IPALT) di DKI. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan anggaran sebesar Rp 1 triliun dialokasikan untuk pembangunannya.

Jokowi mengaku, Jakarta hanya memiliki satu unit pengolahan air limbah, yang berada di Setiabudi. Itupun kapasitasnya hanya mampu melayani 3% limbah Jakarta. Nilai itu bagaikan bumi dan langit jika dibandingkan dengan Singapura yang telah mengelola 95% limbah kotanya.

"Kita malu. Maka tahun depan kami anggarkan Rp 1 triliun untuk bangun pengolahan limbah di DKI," ujar Jokowi.

Anggaran Rp 1 triliun, lanjut Jokowi, akan menambahkan sejumlah dana yang dianggarkan oleh pemerintah pusat melalui APBN tahun 2013 serta pinjaman dari perusahaan konstruksi JICA.

Jokowi menjelaskan, akan ada 14 zona pengolah an air limbah di Jakarta. Pembagian zona berdasarkan tingkat berbahayanya suatu limbah. Kebijakan itu, lanjut Jokowi, akan mula dilaksanakan tahun 2014 yang akan datang. "Kita akan kejar terus pokoknya," ujar Jokowi.

Pembangunan IPALT merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta akan diprioritaskan membangun zona I di Setiabudi-Kota yang akan melayani pengolahan limbah rumah tangga dari 1,2 juta kepala keluarga di Gambir, Sawah Besar, Senen, dan Menteng.

Terkait anggarannya, sebesar Rp 4,57 triliun dan dibagi 70% pembiayaan ditanggung Kementerian PU dan 30% oleh Pemprov DKI. Sementara estimasi kebutuhan dana untuk enam zona IPALT keseluruhan mencapai Rp 70 triliun. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×