kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi perintahkan Erick Thohir, Ahok, dan Dirut Pertamina tuntaskan kilang TPPI


Minggu, 22 Desember 2019 / 21:31 WIB
Jokowi perintahkan Erick Thohir, Ahok, dan Dirut Pertamina tuntaskan kilang TPPI
ILUSTRASI. Seorang pekerja PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban, Jawa Timur, menunjuk lokasi tanah yang akan dimanfaatkan Pertamina untuk pembangunan kilang minyak, Selasa (1/11). Pertamina bekerja sama dengan perusahaan minyak Rusia akan membangun


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar bisa menyelesaikan pembangunan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang terletak di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun.

“Mintanya tadi empat tahun, tiga tahun harus rampung semuanya, entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri, saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai mengunjungi kilang PT TPPI, Sabtu (21/12) siang dilansir dari laman Setkab.

Baca Juga: Jokowi: Kilang petrokimia TPPI bisa hemat devisa hingga US$ 4,9 miliar

Terkait kepemilikan saham, Jokowi menjelaskan, 98% saham perusahaan itu milik negara, sisanya 2% milik pemilik lama. Namun Jokowi meminta nanti di bulan Januari sudah ada kejelasan mengenai hal ini, karena ia sudah menunggu lima tahun.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Saya ke Jawa Timur, kemarin, meninjau pembangunan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Ini salah satu kilang terbesar di negara kita. Kilang TPPI sudah dibangun sejak lebih 20 tahun lalu, namun tersendat karena beberapa masalah. Setelah TPPI diakuisisi, PT Pertamina (Persero) akan membangunnya menjadi pabrik petrokimia terpadu yang dapat menghasilkan produk aromatik dan juga penghasil BBM, dari premium, pertamax, elpiji, solar, sampai kerosene. Semuanya. Apabila telah berproduksi secara penuh, TPPI berpotensi menghemat devisa hingga 4,9 miliar USD atau sekitar Rp56 triliun. Lalu kapan selesainya? Saya juga sudah cukup lama menunggu. Sudah lima tahun. Sekarang, saya minta kepada Menteri BUMN, Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina agar menyelesaikan pembangunan kilang ini tidak lebih dari tiga tahun. Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi) pada

Hemat Rp 56 triliun

Presiden Jokowi yang dalam kunjungan itu didampingi Ibu Negara Iriana menjelaskan, kilang minyak TPPI itu merupakan salah satu kilang terbesar di Indonesia, yang dapat menghasilkan produk aromatik, baik paraxylene, orthoxylene, benzene, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene. “Ini bisa untuk semuanya,” ujarnya.

Produksi kilang minyak TPPI itu maksimal, lanjut Presiden Jokowi, bisa menghemat devisa itu US$ 4,9 miliar atau kurang lebih Rp56 triliun.

Menurut Jokowi, produksi pabrik pengilangan minyak PT TPPI itu merupakan substitusi karena setiap tahun kita impor, padahal kita bisa membuat sendiri tapi tidak dilakukan.

Baca Juga: TubanPetro menyepakati perjanjian pembelian saham dengan Pertamina

“Ini yang sering saya sampaikan bolak-balik di dalam rapat-rapat terbatas, rapat paripurna, rapat dengan kepala daerah, ya ini. Substitusi produk-produk impor ya ini, salah satunya adalah petrokimia,” tegas Presiden Jokowi.

Karena itu, Presiden Jokowi berharap kilang minyak itu betul-betul berproduksi maksimal, sehingga yang namanya current account deficit, neraca akan menjadi jauh lebih baik. “Ini salah satu kuncinya ada di sini,” tegasnya.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Mensesneg Pratikno,Wakil Menteri ESDM Boy G. Sadikin, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Komut Pertaminan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan CEO PT Trans Pacific Petrochemical Indotama  Yulian Dekri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×