kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi perintahkan Bulog menyerap jagung dan beras saat panen raya tiba


Kamis, 24 Januari 2019 / 17:42 WIB
Jokowi perintahkan Bulog menyerap jagung dan beras saat panen raya tiba


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Perum Bulog mempersiapkan penyerapan hasil panen petani jagung dan beras. Adapun panen diperkirakan akan berlangsung pada Februari-Maret 2019.

Hal itu diungkapkan Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas) usai dipanggil Presiden di Istana Kepresidenan. Ia menjelaskan, pihaknya sudah siap menjalankan perintah Presiden itu.
Sejauh ini, Bulog sudah memetakan wilayah-wilayah yang akan memasuki panen raya.

"Pemetaan dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), wilayah mana yang akan panen di Februari-April untuk jagung dan padi," jelas dia, Kamis (24/1).

Meski begitu, Dirut Bulog mengaku belum bisa mengestimasi berapa banyak yang akan diserap. Sebab,Bulog perlu memetakan kebutuhan dari wilayah itu sendiri. "Kalau kelebihan kami akan ambil untuk wilayah lain yang membutuhkan," tuturnya.

Sementara terkait dana yang disiapkan, Bulog menyiapkan seberapa pun yang dibutuhkan. "Ya itu balik lagi, kita lihat perkembangannya berapa banyak yang akan kita serap, kita berprinsip sebanyak-banyaklah," tuturnya. Untuk harga pembelian pemerintah (HPP) jagung sebesar Rp 3.150 per kg.

Secara prinsip, Bulog bertugas dalam hal ini untuk stabilisasi harga. Kalaupun nantinya harga beras maupun jagung di atas HPP petani sudah diuntungkan. Sementara impor jagung dinilai tidak mempengaruhi hasil panen raya.

Dalam kesempatan yang sama, Buwas juga menegaskan impor jagung 30.000 di tahun ini tidak akan mempengaruhi hasil panen para petani. "Belum kita putuskan Kemarin, toh kalau suratnya sudah ditangan, kita akan lihat dulu perkembangan sebenarnya yang dibutuhkan," katanya. Sehingga, ia memastikan hasil panen benar-benar akan terserap terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×