Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, Jawa Barat sangat strategis. Alasannya, pelabuhan itu dapat memangkas jarak jalur distribusi ke daerah-daerah di Pulau Jawa.
Posisi pelabuhan Patimban juga akan menjadi alternatif mengingat pelabuhan-pelabuhan di Jawa yang telah existing sudah terlalu padat, semisal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Dengan Pelabuhan Patimban ini, kami harapkan jalur distribusi dan lalu lintas tidak perlu lagi menempuh jalur darat yang terlalu jauh untuk sampai ke Jakarta, Semarang, dan ke Surabaya," kata Jokowi ketika membuka rapat terbatas (ratas) tentang perencanaan Pelabuhan Patimban di Kantor Kepresidenan, Senin (2/5).
Jokowi menambahkan, Indonesia memerlukan pelabuhan besar di Pantai Utara Jawa untuk meningkatkan efisiensi transportasi maupun logistis. Di mana, kapasitas pelabuhan Patimban diproyeksikan mencapai 7,5 juta TEUs (twenty equivalen units).
Dalam ratas ini, Jokowi akan membahas mengenai kelayakan pembangunan Pelabuhan Patimban baik dari aspek teknis, hukum, maupun skema pendanaannya. "Sebelum diputuskan, saya meminta pemaparannya dahulu," ujar Jokowi.
Hadir dalam ratas antara lain Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News