kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Jokowi Pamer Rasio Utang Indonesia Lebih Baik Dibandingkan China dan India


Rabu, 16 Agustus 2023 / 17:21 WIB
Jokowi Pamer Rasio Utang Indonesia Lebih Baik Dibandingkan China dan India
ILUSTRASI. Kebijakan fiskal Indonesia termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Kebijakan fiskal Indonesia termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain.

"Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3% PDB, satu tahun lebih cepat dari rencana awal," ujar Jokowi di Gedung Parlemen, Kamis (16/8).

Jokowi menyebut, di sebagian besar negara, defisit fiskal masih sangat lebar. Misalnya saja di India yang mencapai 9,6% PDB per tahun 2022, Jepang sebesar 7,8%, Tiongkok sebesar 7,5%, Amerika Serikat (AS) 5,5%, dan Malaysia 5,3%.

Baca Juga: Pemerintah Proyeksikan Pendapatan Negara Rp 2.781,3 Triliun pada 2024

Kemudian, rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN, bahkan sudah menurun dari 40,7% PDB di tahun 2021 menjadi 37,8% di Juli 2023.

Sebagai perbandingan, rasio utang Malaysia saat ini berada di tingkat 66,3% PDB, Tiongkok 77,1%, serta India 83,1%.

Di sisi lain, Jokowi menyebut, pemulihan ekonomi Indonesia yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas (upper middle income countries) di tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×