Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Terowongan bawah tanah proyek moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase I telah tersambung. Dengan terselesaikannya proses pengeboran ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis pada kuartal I tahun 2019 moda transportasi ini sudah dapat dioperasikan.
Walau demikian, pada saat perhelatan Asian Games pada tahun 2018 mendatang, pemerintah menjanjikan seluruh pengerjaan konstruksi di atas tanah sudah bersih. Sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas.
"Ini akan operasi insya allah Maret 2019 tapi saat Asian games 2018 di atas sudah semuanya sudah jadi, sudah bersih. Kita berharap jadwal itu kita ikuti agar selesai tepat pada waktunya," kata Jokowi, saat meninjau proyek MRT di kawasan Stiabudi, Kamis (23/2).
Dalam membangun proyek MRT ini, setidaknya dioperasikan empat mesin bor yang digunakan untuk menembus tanah. Bor Antareja I dan II bekerja sejak September 2015 dari Patung Pemuda hingga Setiabudi. Sedangkan bor Mustikkabumi I dan II beroperasi pada awal Maret 2016 menembus arah Bundaran HI ke Setiabuidi.
Presiden Direktur MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, bertemunya keempat bor menandakan pengerjaan MRT Jakarta struktur bawah tanah telah selesai 80%. Sedangkan untuk struktur layang telah selesai 50%. "Secara garis besar, pengerjaan MRT Jakarta sampai saat ini sudah mencapai 65%," kata William.
Pada fase pertama, panjang jalur MRT Lebak Bulus-Bundaran HI adalah 16 kilometer (km) dan akan melayani 173.400 penumpang setiap harinya melalui 16 set kereta (14 set kereta operasi dan dua set kereta cadangan). Jarak tempuhnya mencapai 30 menit, dengan jarak antar kereta lima menit sekali.
Fase kedua MRT yang menghubungkan Bundaran HI-Ancol Timur sepanjang 13,5 km rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2019 dan dapat dioperasikan tahun 2021. Fase ke tiga yang menghubungkan Cikarang-Balaraja sepanjang 87 km akan dimulai dibangun pada tahun 2020. Diharapkan pembangunan fase ini akan selesai pada tahun 2024-2027.
MRT Jakarta merupakan terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan seperti perbaikan kualitas udara dan solusi kemacetan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News