Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai ketergantungan impor harus segera dikurangi. Apalagi terhadap penggunaan bahan baku industri, yang sebetulnya bisa menggunakan produk dalam negeri, alias local content.
Untuk itu, dia meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan setiap Kementerian/Lembaga (K/L) mendorong penggunaan kandungan bahan baku lokal. Nah, terkait hal itu hari ini, Selasa (9/6), Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di kantornya, kompleks Istana Presiden, Jakarta.
Dalam ratas tersebut, Jokowi menekankan upaya peningkatan penggunaan konten lokal harus dipercepat. Sebab, jika industri dalam negeri lebih banyak ditopang bahan baku lokal, akan membuat industri dalam negeri yang kuat.
Sebelumnya sudah ada kerjasama antara salah satu perusahaan BUMN, PT Krakatu Steel dengan sejumlah perusahaan BUMN di bidang konstruksi. Dalam kerjasama tersebut perusahaan konstruksi wajib menggunakan baja produksi KS.
"Jangan sampai ekonomi kita berbasis konsumsi," kata Jokowi, Selasa (9/6) di Kantornya, Jakarta.
Jokowi akan menyusun regulasi terkait hal tersebut. hanya saja, Ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai kebijakan yang dimaksud.
Ia menjelaskan, dengan menambah kandungan lokal, akan ada nilai tambah yang sangat besar dalam rantai produksi dalam negeri. Saat ini masih banyak proyek yang menggunakan unsur impor. Rata-rata Industri kita hanya memakai kandungan lokal antara 40%-60%. Padahal, menurut Jokowi seharunya kandungan lokal bisa 90%.
Sementara itu, staf khusus Wakil Presiden bidang ekonomi Sofyan Wanandi bilang, keberadaan kandungan lokal, jika ditingkatkan akan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Saat ini mata uang garuda memang tengah mendapatkan tekanan.
Dengan meningkatkan kandungan lokal, artinya kebutuhan akan impor berkurnag. Dengan begitu, permintaan terhadap dollar Amerika Serikat untuk membayar impor juga menipis. Posisi inilah yang akan memperkuat rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News