kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.809   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.249   -4,84   -0,08%
  • KOMPAS100 891   -0,39   -0,04%
  • LQ45 703   -4,10   -0,58%
  • ISSI 194   0,81   0,42%
  • IDX30 370   -2,68   -0,72%
  • IDXHIDIV20 448   -3,58   -0,79%
  • IDX80 101   -0,22   -0,22%
  • IDXV30 106   -0,17   -0,16%
  • IDXQ30 122   -1,41   -1,15%

Jokowi minta tingkatkan penggunaan kandungan lokal


Selasa, 09 Juni 2015 / 14:28 WIB
Jokowi minta tingkatkan penggunaan kandungan lokal
ILUSTRASI. Promo The Body Shop Biggest Year End Surprise Periode s/d 7 Januari 2024.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai ketergantungan impor harus segera dikurangi. Apalagi terhadap penggunaan bahan baku industri, yang sebetulnya bisa menggunakan produk dalam negeri, alias local content.

Untuk itu, dia meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan setiap Kementerian/Lembaga (K/L) mendorong penggunaan kandungan bahan baku lokal. Nah, terkait hal itu hari ini, Selasa (9/6), Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di kantornya, kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Dalam ratas tersebut, Jokowi menekankan upaya peningkatan penggunaan konten lokal harus dipercepat. Sebab, jika industri dalam negeri lebih banyak ditopang bahan baku lokal, akan membuat industri dalam negeri yang kuat.

Sebelumnya sudah ada kerjasama antara salah satu perusahaan BUMN, PT Krakatu Steel dengan sejumlah perusahaan BUMN di bidang konstruksi. Dalam kerjasama tersebut perusahaan konstruksi wajib menggunakan baja produksi KS.

"Jangan sampai ekonomi kita berbasis konsumsi," kata Jokowi, Selasa (9/6) di Kantornya, Jakarta.

Jokowi akan menyusun regulasi terkait hal tersebut. hanya saja, Ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai kebijakan yang dimaksud.

Ia menjelaskan, dengan menambah kandungan lokal, akan ada nilai tambah yang sangat besar dalam rantai produksi dalam negeri. Saat ini masih banyak proyek yang menggunakan unsur impor. Rata-rata Industri kita hanya memakai kandungan lokal antara 40%-60%. Padahal, menurut Jokowi seharunya kandungan lokal bisa 90%. 

Sementara itu, staf khusus Wakil Presiden bidang ekonomi Sofyan Wanandi bilang, keberadaan kandungan lokal, jika ditingkatkan akan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Saat ini mata uang garuda memang tengah mendapatkan tekanan.

Dengan meningkatkan kandungan lokal, artinya kebutuhan akan impor berkurnag. Dengan begitu, permintaan terhadap dollar Amerika Serikat untuk membayar impor juga menipis. Posisi inilah yang akan memperkuat rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×