kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta Menhan perbaiki manajemen alutsista


Rabu, 01 Juli 2015 / 10:59 WIB
Jokowi minta Menhan perbaiki manajemen alutsista


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DEPOK. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memimpin upacara hari ulang tahun Bhayangkara ke-69. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan keterangannya mengenai musibah jatuhnya pesawat Hercules di Medan kemarin, Selasa (30/6).

Ia meminta dilakukan investigasi yang mendalam atas kecelakaan tersebut. Dengan demikian, penyebab kecelakaan bisa diketahui dan dikemudian hari tidak terjadi lagi hal yang serupa.

Pesan khusus juga disampaikan kepada Menteri Pertahanan agar segera memperbaiki manajemen alat utama sistim pertahanan (alutsista). "Selanjutnya sistem pengadaan alutsista juga harus diubah," ujar Jokowi, Rabu (1/7) di Lapangan Mako Brimob, Cimanggis Depok.

Menurutnya, pengadaan alutsista tidak boleh lagi hanya membeli senjata. Tetapi harus bergeser ke modernisasi sistem persenjataan. Salah satunya dengan mengembangkan industri pertahanan.

Dengan begitu, maka pemerintah akan terlibat dalam aktifitas perancangan, produksi, hingga operasional. Begitupun dengan latihan dan pemeliharaan.

Jokowi juga menekankan, pengadaan alutsista harus diarahkan pada kemandirian industri pertahanan. Tujuannya, supaya pemrintah bisa mengendalikan kesiapan alutsista.

Dengan perbaikan tersebut, diharapkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bisa menerapkan prinsip nol kecelakaan dalam penggunaan alutsista. Baik itu untuk pesawat tempur, pesawat angkut, kapal perang, kapal selam, helikopter serta prajurit yang mengoperasikannya harus dalam kesiapan yang tinggi.

Seperti diketahui, pesawat Hercules yang jatuh kemarin telah berusia sekitar 50 tahun. Saat ini pemerintah memiliki 20 pesawat hercules dengan usia yang tidak jauh berbeda, karena dibeli sejak tahun 1950-1960-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×