kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi minta koordinasi Gubernur - PLN terjaga


Rabu, 11 Februari 2015 / 21:42 WIB
Jokowi minta koordinasi Gubernur - PLN terjaga
ILUSTRASI. Perut Jadi mudah lapar akibat banyak hal


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko WIdodo (Jokowi) menyayangkan banjir yang menggenangi Ibu Kota beberapa hari terakhir bisa terjadi. Menurutnya, banjir tidak perlu terjadi bila masing-masing pihak bisa berkoordinasi satu sama lain.

Seperti diketahui, telah terjadi silang pendapat antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dengan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik negara (PLN) Sofyan Basyir, terkait penyebab banjir. Hal ini terkait dengan tidak berfungsinya sejumlah pompa air karena aliran listrik dimatikan PLN.

Jokowi mengatakan, PLN harus memastikan aliran listrik tetap ada supaya pompa bisa tetap menyala. Jangan sampai aliran listrik mati, pada saat yang tidak tepat. "Pak Presiden menugaskan, kalau perlu PLN menugaskan pegawainya mengawasi di lapangan," ujar Sekertaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto, di Istana Negara, Jakarta.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam rapat terbatas kabinet kerja di Istana Negara Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut sejumlah menteri kabinet kerja dan beberapa Gubernur, seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Banten Rano Karno dan Ahok. 

Sebelumnya, Ahok menuding pemadaman dilakukan PLN ketika kondisi sekitar gardu belum menggenang, artinya belum perlu dilakukan. Tetapi karena listrik dipadamkan maka poimpa tidak berfungsi dan genangan air semakin meninggi. Kejadian ini terjadi disejumlah titik.

Untuk mengantisipasi hal ini terjadi Ahok berencana membeli generator yang akan dipasang di beberapa pompa. Hal itu untuk menjamin, setiap pompa bisa tetap berfungsi walaupun PLN mematikan listrik.

Meskipun sebetulnya menurut Ahok generator tidak diperlukan mengingat ada sumber listrik yang seharusnya selalu ada. Ia menuding, PLN mendapatkan laporan yang tidak betul terkait kondisi sekitar gardu.

Sementara Sofyan mengatakan pemadaman listrik sudah sesuai prosedur, karena ada beberapa daerah jalur listrik di pompa yang kebanjiran. Namun demikian, Ia menyambut baik arahan Jokowi untuk menjalin komunikasi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta. 

Untuk mengantisipasinya, PLN akan akan membuat aliran langsung dari Gardu Induk ke gardu pompa. Selama ini aliran listrik yang menuju gardu pompa harus melewati 17 gardu distribusi terlebih dahulu.

Selain membahas mengenai koordinasi, rapat tersebut juga membahas perkembangan pembangunan sodetan menuju Ciliwung dan Banjir Kanal Timur (BKT). Serta pembangunan waduk di CIawi dan di Sukamanah, Jawa Barat. Kedua waduk ini ditargetkan selesai di tahun 2015 ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan anggaran untuk waduk CIawi sebesar Rp 600 miliar. Waduk ini diproyeksi untuk mengantisipasi musim penghujan di akhir tahun 2015 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×