kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Jokowi Minta Data Regsosek Digunakan dalam Penyaluran Bansos


Rabu, 25 Oktober 2023 / 05:39 WIB
Jokowi Minta Data Regsosek Digunakan dalam Penyaluran Bansos
ILUSTRASI. residen Joko Widodo (Jokowi) pun meminta data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dapat dijadikan sumber data dalam penyaluran berbagai bantuan sosial pemerintah.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah data acap menjadi masalah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dapat dijadikan sumber data dalam penyaluran berbagai bantuan sosial pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pendataan dalam Regsosek meliputi data terkait pendidikan, kesehatan, disabilitas, kondisi perumahan, kondisi kependudukan, kondisi ketenagakerjaan, kepemilikan usaha, dan keikutsertaan perlindungan sosial, dan pemberdayaan.

Maka itu, Jokowi ingin basis data ini dipergunakan seoptimal mungkin dan digunakan oleh kementerian/lembaga.

Jokowi meminta pemberian perlindungan sosial, mulai bantuan sosial reguler, PKH, BPNT dan subsidi, dan jaminan sosial, menggunakan data yang ada tersebut. 

Baca Juga: Kementan Siapkan Roadmap untuk Kejar Target Produksi 35 Juta Ton Beras di Tahun 2024

Demikian pula untuk pemberdayaan masyarakat, dalam kegiatan padat karya, UMKM, dan SDM dan juga dalam konvergensi sosial

Selain itu, Jokowi mengarahkan bahwa data ini dimanfaatkan untuk program Indonesia Pintar, bantuan sembako, BLT desa, bantuan subsidi pupuk, subsidi LPG, bantuan subsidi listrik dan bantuan kartu prakerja.

"Untuk itu dibutuhkan instruksi presiden dimana nanti akan disusun pemangku datanya yang diusulkan di Kementerian Keuangan dan kebijakan nya oleh pak Menteri Bappenas dan kemudian tentu data ini di update dan seluruh program berbasis dari data tersebut," jelas Airlangga dipantau dari Youtube Sekretariat Kabinet, Selasa (24/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×