Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengakui bahwa kesiapan Bulog dalam menyerap gabah petani, khususnya saat panen raya tiba sampai saat ini masih kurang. Pernyataan ini disampaikannya saat melakukan inspeksi mendadak ke gudang Bulog Triyagan, Karanganyar Jawa Tengah.
Jokowi mengatakan, kesimpulan tersebut diambil berdasarkan beberapa fakta. Pertama, kemampuan mesin pengering gabah.
Dalam inspeksi yang dia lakukan di gudang tersebut, dia menemukan bahwa kapasitas mesin pengering dalam sehari sebenarnya bisa mengeringkan gabah hingga 80 ton. Tapi, dari temuannnya, ternyata dalam seminggu gudang tersebut hanya mampu mengeringkan gabah 20 ton saja.
"Mustinya lebih. Ini ada masalah di lapangan, apakah pembeliannya kurang cepat atau ada masalah lain, ini yang baru dipelajari," katannya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Ari Dwipayana, Tim Komunikasi Presiden Jumat (11/3).
Jokowi mengatakan, selain masalah kesiapan, dirinya juga menemukan masalah uanh membuat kerja Bulog kurang optimal. Permasalahan tersebut menyangkut kondisi mesin giling padi Bulog yang rusak.
"Di sini sudah sembilan tahun tidak jalan, dam kondisi gudang Bulog kebanyakan sama seperti itu, karena saya sudah cek beberapa," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News