Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia bakal kembali melakukan impor beras di tahun depan. Hal tersebut lantaran produksi dalam negeri diperkirakan masih belum normal di tahun depan dampak dari adanya El Nino.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia sudah mengamankan 3 juta ton beras berasal dari komitmen India dan Thailand. Di mana 2 juta ton diamankan dari Thailand dan 1 juta ton dari India.
"Untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan memang itu harus kita lakukan. Artinya kita sudah dapatkan tandatangan satu (juta ton) kemudian dua (juta ton) dari Thailand. Rasa aman kita dapat urusan pangan," kata Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12).
Baca Juga: Tahun Depan, Bulog Akan Impor 2 Juta Ton Beras
Meskipun Jokowi optimis pada perekonomian Indonesia tahun depan dari kinerja ekonomi 2023 dan kondisi politik, namun pada volatilitas harga komoditas pangan menjadi perhatian.
"Saya masih sedikit khawatir urusan komoditas pangan. Karena kemarin saat super el nino produksi beras kita turun sedikit. Di 2024 perkiraan kita masih akan belum kembali ke normal," jelasnya.
Namun, dampak dari El Nino tak hanya dirasakan Indonesia. Di mana tahun 2023 ada 22 negara yang memilih menghentikan dan membatasi ekspor pangan, sehingga di 2023 Indonesia mengalami kesulitan mencari tambahan untuk cadangan beras.
Namun, di 2024 nanti Ia mengatakan berdasarkan informasi Kepala Bulog bahwa sudah dilakukan tandatangan untuk impor beras satu juta ton.
Kemudian saat KTT ASEAN-Jepang Jokowi juga telah mendapatkan komitmen dari Thailand sebanyak 2 juta ton.
Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Beras Aman Sampai Juni 2024
"Saya dengar di sana (Thailand) ada stok, kemudian di holding room saya sampaikan keinginan untuk bisa impor dari Thailand. Saya sampaikan Indonesia butuh 2 juta ton. dia kemudian siangnya telpon dengan timnya di Thailand lalu sampaikan ke saya sorenya 'Presiden Jokowi 2 juta ton Thailand siap untuk kirim ke Indonesia'," ujarnya.
Ia menegaskan impor dilakukan dalam rangka mengamankan ketahanan cadangan pangan strategis yakni beras. Pasalnya El Nino membuat produksi dalam negeri menurun dan diperkirakan tahun depan produksi belum bisa kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News