Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menghitung skenario ringan hingga berat dampak dari virus corona (Covid-19). Penghitungan tersebut dengan melihat prediksi penyebaran dan penanganan Covid-19 ke depan.
Presiden Jokowi menegaskan agar Indonesia tidak sampai pada skenario terburuk.
Baca Juga: Tiga WNI di Brunei dinyatakan positif terinfeksi virus corona
"Saya kira kita ingin kita berada di skenario yang ringan dan kalau betul-betul sulit dibendung ya paling tidak kita masuk ke skenario sedang jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk," ujar Jokowi saat membuka rapat di Istana Merdeka, Selasa (24/3).
Saat ini, sudah ada 579 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan angka tersebut terdapat 30 kasus sembuh dan 49 kasus meninggal.
Dalam tiap skenario, akan terdapat sejumlah sektor yang tertekan.Jokowi menyampaikan dampak bagi sektor petani, UMKM, hingga transportasi dalam skenario sedang.
Baca Juga: Inggris lockdown, Perdana Menteri: Anda harus tinggal di rumah atau didenda
Untuk sektor UMKM dalamn skenario sedang paling parah akan berada di Kalimantan Utara dengan penurunan hingga 36%. Berdasarkan hitungan tersebut juga hanya mampu bertahan hingga Agustus sampai Oktober.
Sementara itu, di sektor pertanian dalam skenario sedang paling buruk akan menekan daerah Kalimantan Barat yang akan turun hingga 34% dengan daya tahan hingga November.
Baca Juga: Program mudik gratis dibatalkan, Kemenhub: Kami juga dorong masyarakat tidak mudik
Sementara untuk tukang ojek, supir angkot paling berat di wilayah Sumatra Utara dengan penurunan 44%.
"Angka-angka seperti ini mohon dikalkulasi secara detail di daerah juga persiapan bantuan sosial (bansos)," terang Jokowi.
Sebelumnya Jokowi meminta agar pemerintah daerah menyiapkan jaring pengaman atau safety net untuk menjaga dampak Covid-19. Hal itu bisa dilakukan dengan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran sesuai Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News