Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sampai saat ini baik dan lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi saat krisis melanda tahun 1998 lalu. Kondisi ini, kata Jokowi, bisa dilihat dari beberapa indikator.
Pertama, rasio kecukupan modal perbankan nasional. Menurutnya, sampai saat ini rasio kecukupan modal perbankan nasional masih diatas 20%. "Ini sangat bagus, kalau dibandingkan dengan negara lain, ini termasuk yang paling baik di Asia," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna membahas Usulan Kebijakan dan Penyederhanaan Peraturan dari Para Menteri Koordinator dalam Rangka Penguatan Ekonomi Nasional di Jakarta Rabu (2/9).
Indikator kedua kata Jokowi, bisa dilihat dari cadanga devisa. Jokowi bilang sampai saat ini cadangan devisa masih mencapai US$ 107 miliar. "Ini masih mencukupi untuk 7,5 bulan impor," katanya.
Sedangkan indikator ketiga bisa dilihat dari rasio utang luar negeri yang sampai saat ini masih mencapai 34% dari GDP. Jokowi bilang, rasio utang tersebut masih jauh dari tingkat rasio utang Indonesia saat menghadapi krisis moneter tahun 1998 lalu yang mencapai 120% dari GDP.
Meskipun memandang baik, Jokowi mengatakan, pemerintah tidak akan terlena. Pemerintah akan tetap mencari jalan agar ke depan kondisi ekonomi Indonesia bisa semakin baik.
"Semua jurus harus dikeluarkan, kalau diperlukan deregulasi besar- besaran dan pembuatan regulasi baru, harus dilakukan supaya memberikan iklim baik pada ekonomi kita dalam waktu secepat- cepatnya," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News