kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

"Jokowi effect" hanya ilusi


Kamis, 10 April 2014 / 07:56 WIB
ILUSTRASI. Melihat prospek kinerja dan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang memiliki aset investasi terdiversifikasi ke aneka lini. KONTAN/BAihaki/29/5/2013


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Lembaga Survei Nasional menyatakan, keunggulan perolehan suara sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilu Legislatif 2014 bukanlah karena "Jokowi Effect". Justru, "Jokowi Effect" disebut hanya ilusi.

"Sama sekali tidak ada '(Jokowi) Effect' untuk PDI-P," kata Direktur Eksekutif LSN, Umar Bakry, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2014) malam. Data perolehan sementara suara untuk PDI-P, sebut dia, menepis pendapat sebagian kalangan soal pengaruh pengusungan Jokowi sebagai bakal calon presiden terhadap hasil pemilu legislatif untuk PDI-P.

Umar merujuk pendapat sebagian kalangan yang berkeyakinan bila PDI-P mengusung Jokowi sebagai bakal calon presiden, maka suara partai tersebut akan meroket sampai kisaran 30 persen. Sebaliknya, ujar dia, merujuk pendapat yang sama, bila PDI-P tak segera mengusung Jokowi sebagai bakal calon presiden, maka suara yang didapat hanya ada di kisaran 20 persen.

Faktanya, ungkap Umar, hasil perhitungan cepat, baik quick count maupun exit poll dari pemungutan suara pemilu legislatif hanya mendapatkan kisaran 19 sampai 20 persen suara untuk PDI-P. "Berarti (pencalonan Jokowi) tak ada pengaruhnya," ujarnya.

Hitung cepat LSN

Hingga Rabu pukul 21.15 WIB, quick count yang digelar LSN dan Lembaga Klimatologi Politik bekerja sama dengan JTV sudah mendapatkan 96 persen sampel TPS, setara 1.920 dari 2.000 TPS. LSN memperkirakan PDI-P akan menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014.

Partai Golongan Karya (Golkar) yang berada di urutan kedua, menurut LSN, hampir tidak mungkin menggeser PDI-P dari posisi puncak perolehan suara. Alasannya, selisih perolehan suara kedua partai terlalu jauh.

LSN juga memprediksi 10 partai politik lolos ke parlemen alias memenuhi parliamentary threshold. Dua partai politik yang diperkirakan tak lolos ke Senayan adalah Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Berikut ini hasil quick count LSN hingga pukul 21.15 WIB.
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 19,53 persen
2. Partai Golongan Karya 14,42 persen
3. Partai Gerakan Indonesia Raya 11,71 persen
4. Partai Demokrat 10,55 persen
5. Partai Kebangkitan Bangsa 8,23 persen
6. Partai Amanat Nasional 7,92 persen
7. Partai Keadilan Sejahtera 7,31 persen
8. Partai Persatuan Pembangunan 6,99 persen
9. Partai Nasional Demokrat 5,46 persen
10. Partai Hati Nurani Rakyat 5,34 persen
11. Partai Bulan Bintang 1,58 persen
12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,96 persen

Survei LSN menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei digelar menggunakan biaya dari LSN, JTV, dan Lembaga Klimatologi Politik. Hitung cepat ini bukan merupakan hasil resmi perolehan suara peserta partai politik. (Fathur Rochman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×