kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi diminta segera putuskan nasib BG


Kamis, 12 Februari 2015 / 15:24 WIB
Jokowi diminta segera putuskan nasib BG
ILUSTRASI. Cara Mengatasi Jerawat Berdarah Tiba-Tiba


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa geram dengan sikap lambat Presiden Joko Widodo dalam memutuskan polemik pergantian Kepala Polri. Menurut Desmond, polemik pergantian Kapolri jadi melebar karena tidak sigapnya Jokowi dalam membaca situasi dan mengambil keputusan.

"Isu-isu hari ini akibat Jokowi lambat," kata Desmond, saat dihubungi, Kamis (12/2).

Politisi Partai Gerindra itu melanjutkan, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan sejumlah penyidiknya mendapat ancaman dan teror. Meski belum diketahui jelas dari mana ancaman itu berasal, tapi disinyalir ancaman itu memiliki kaitan dengan kasus dugaan korupsi yang disangkakan pada calon Kapolri Komjen Budi Gunawan.

"Jokowi harus jelas, dia harus memiliki staf hukum, staf politik, jangan menunggu, jangan menimbulkan kekacauan hukum" ujarnya.

Seperti dikutip Harian Kompas, kekisruhan yang terjadi setelah KPK menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi makin berkembang ke arah yang mengkhawatirkan. Jika sebelumnya pegawai KPK dan keluarganya mendapat teror berupa telepon atau pesan gelap, kini ancaman pembunuhan.

”Menurut kami, eskalasi ancamannya sangat serius karena menyangkut nyawa. Ancaman seperti ini memang sudah sering terjadi. Namun, kini harus diberi konteks ada sesuatu yang sistematis sedang terjadi,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

KPK telah melaporkan teror ini kepada Presiden Joko Widodo. ”Beliau menerima informasi ini serta berjanji akan mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk meminimalkan ancaman dan potensi ancaman yang akan datang,” ujar Bambang. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×