kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi deg-degan menunggu keputusan Hatta


Jumat, 21 Desember 2012 / 12:56 WIB
Jokowi deg-degan menunggu keputusan Hatta
ILUSTRASI. Suasana pekerja di ruang produksi pabrik rokok PT Digjaya Mulia Abadi (DMA) mitra PT HM Sampoerna, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (16/6/2020). FOTO/Siswowidodo/hp.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku saat ini tengah menanti keputusan dari Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa perihal kelanjutan mega proyek mass rapid transportation (MRT).

Rencananya, Hatta akan memberikan keputusannya pada pertemuan sore ini. "Sedang menunggu pak Hatta dulu nanti sore," katanya saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jumat (21/12).

Jokowi menegaskan, semua persiapan dan anggarannyan sudah final. Tetapi, sekali lagi nasib proyek ini kini berada di tangan besan Presiden itu.

"Kalau diputuskan ya, yah dijalankan. Kalau diputuskan tidak, yah nggak digunakan nggak apa-apa," ujarnya.

Sebelumnya, Hatta membenarkan akan segera mengeluarkan kebijakan soal MRT. Menurutnya, pemerintah pusat akan memutuskan soal pemberian subsidi bagi proyek tersebut.

"Ini persoalan bagaimana subsidi itu bisa diberikan supaya tidak membebani masyarakat dan tidak membebani DKI. Ini perlu kami lihat bagaimana struktur yang pas," katanya.

Sebelumnya, Jokowi gagal membujuk Menteri Keuangan Agus Martowardojo untuk mengubah mekanisme pembiayaan MRT. Agus beralasan beban yang ditanggung pemerintah pusat sudah cukup besar.

Dalam skema sebelumnya, Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI berbagi beban pembiayaan pembangunan MRT. Pemerintah pusat sebesar 58% dan sisanya oleh Pemerintah Provinsi DKI.

Namun, Jokowi menilai beban tersebut terlalu besar. Dengan porsi itu, dia mengatakan subsidi tiket cukup besar sehingga tidak logis. Dengan adanya pertemuan dengan Hatta ini, Jokowi berharap bebannya bisa dikurangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×