kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Jokowi: Deflasi, moneter bisa lebih longgar


Senin, 02 Maret 2015 / 21:46 WIB
Jokowi: Deflasi, moneter bisa lebih longgar
ILUSTRASI. Hasil Klasemen Sementara MPL ID S12 Babak Reguler Minggu Ke-7, Kamis-Minggu, 14-17 September 2023


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyambut baik data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan deflasi pada bulan Februari sebesar 0,36%. Artinya, sudah dua bulan berturut-turut mengalami deflasi, setelah pada bulan Januari juga deflasi sebesar 0,02%.

Jokowi mengatakan, data ini menunjukan kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. Bahkan, jika dalam beberapa bulan ke depan kembali terjadi deflasi, bukan tidak mungkin kebijakan moneter akan lebih longgar lagi.

Bulan Februari lalu, Bank Indonesia (BI) sudah melonggarkan ikat pinggang moneternya dengan menurunkan suku bunga acuan, alias BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5%. "Saya kira apa yang dilakukan BI sudah melonggarkan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3).

Namun, apakah BI rate harus turun, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas. Yang jelas, jika terus mengalami deflasi bisa saja menjadi sinyal BI rate untuk turun. "Tapi tetap ini wilayahnya BI," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×