Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo membuka peluang penggunaan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas pejabat negara. Meski demikian, Jokowi belum memutuskan apakah nantinya akan memakai kendaraan produk kreativitas pelajar SMK Negeri 5 Surakarta tersebut.
Hal itu disampaikan Jokowi saat ditanya awak media tentang kemungkinan penggunaan mobil Esemka untuk kendaraan dinas bagi pejabat negara. Menurut Jokowi, hal itu bisa saja dilakukan. "Ya, bisa saja. Nantilah, nanti," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Jokowi yang pernah menggunakan mobil dinas Esemka saat masih menjadi Wali Kota Surakarta itu enggan berbicara banyak soal mobil dinas tersebut. Menurut Jokowi, belum tepat waktunya untuk membicarakan hal itu. "Nanti setelah 20 Oktober (pelantikan presiden), saya bicara," ujar Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Sekretaris Negara sudah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden dengan nilai tender sebesar Rp 91,94 miliar. Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Taufik Sukasah, tender dilakukan untuk pengadaan 72 mobil Mercy tipe E-Class 400.
Pengadaan mobil tersebut ditolak mentah-mentah oleh Jokowi. Jokowi tidak menginginkan para menterinya menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Jokowi mengaku telah menyampaikan keberatan itu langsung ke Mensesneg Sudi Silalahi.
Kemensesneg akhirnya membatalkan pengadaan mobil Mercedes-Benz tersebut. Taufik mengatakan, pembatalan itu bukan karena penolakan Jokowi, melainkan atas masukan dan aspirasi masyarakat. (Robertus Belarminus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News