kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Jokowi: Bila Perang dan Krisis Pupuk Berkepanjangan, 2023 Jadi Tahun yang Suram


Selasa, 15 November 2022 / 11:12 WIB
Jokowi: Bila Perang dan Krisis Pupuk Berkepanjangan, 2023 Jadi Tahun yang Suram
Presiden Jokowi saat membuka KTT G20 di Bali, 15 November 2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo resmi membuka konferensi tingkat tinggi (KTT) kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia (G20) pada hari ini, Selasa (15/11). 

Jokowi mengungkapkan, KTT G20 saat ini diselenggarakan di tengah ketidakpastian dunia akibat perang. 

“Perang yang terjadi memberi dampak krisis terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan. Ini sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang,” terang Jokowi. 

Baca Juga: Buka KTT G20, Presiden Jokowi Berharap Forum G20 Bisa Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi

Perang menimbulkan disrupsi rantai pasok, salah satunya pupuk. Jokowi minta jangan menyepelekan pasokan pupuk. Bila ketersediaan pupuk terganggu, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang suram. 

“Akan makin memburuk karena tidak ada pasokan pangan. 42 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pupuk tertinggi akan menghadapi masalah serius,” tambahnya. 

Jokowi berharap, KTT G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal. Pasalnya, ini untuk menjembatani perbedaan yang dalam dan lebar. Keberhasilan G20, tentu memberi manfaat besar bagi dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×